Jumat 21 Jul 2017 17:17 WIB

Menelusuri Modernitas Kordoba Abad Ke-9

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Agung Sasongko
  Reruntuhan Istana Az-Zahra di Cordoba, Spanyol.
Foto: flickriver.com
Reruntuhan Istana Az-Zahra di Cordoba, Spanyol.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Akhir abad VIII, di luar Istana Hisyam I (qasr) Kordoba mungkin tampak seperti di planet lain jika dilihat para pembesar di Aachen. Qasr yang baru diselesaikan persis pada saat Sang Elang Quraisy (Abdurrahman al-Dakhil) memerintahkan peletakan fondasi untuk Masjid Agung Jumat.

Lokasi qasr tidak jauh dari pemandian umum. Di dekatnya terdapat pasar sentral, tempat komoditas dasar, seperti roti, sayuran, buah, minyak, domba, perangkat logam dari Damaskus, sutra Cina, kulit dan perhiasan, budak, serta barang lain kebutuhan perekonomian dunia Muslim.

Dari jendela qasr, Hisyam beserta putra dan penggantinya, al-Hakam I (796-822 M), menyaksikan pemandangan yang didominasi kemajuan sosial dan kemakmuran ekonomi yang berkelanjutan. Di lorong-lorong sempit dan panjang di jalanan kota, ahli obat-obatan Sephardic, pandai besi Visigoth, dan ahli bedah Yunani menawarkan jasa.

Taman-taman publik yang mengesankan pada musim-musim tertentu mengeluarkan keharuman khas jeruk dan lemon yang menjadi kekhasan standar. Dataran panjang Guadalquivir yang dilimpahi irigasi kincir air dipenuhi perkebunan gandum, rye, barley, dan pohon zaitun di seluruh penjuru. Intinya, Kordoba adalah pusat pamer Andalusia.

Meskipun kekuatan militer Andalusia dikalahkan kekuatan Frankland, wirausaha emirat yang diperkuat pasar, kepercayaan, budaya, dan kelas menempatkan Kordoba pada jalur kosmopolitan di Eropa sejak jatuhnya Romawi.

Satu abad setelah kematian Sang Elang, jalan-jalan sempit Kordoba akan terbuka dan diterangi obor. Banyak yang berjalan dengan mengenakan sepatu nyaman bersol gabus, alas kaki terbaru yang diimpor dari Timur.

 

Banyak losmen dan pondokan untuk mengakomodasi pelancong yang berbisnis. Catur, hobi favorit Harun al-Rasyid, akan menjadi kegemaran orang Andalusia pada 820-an. Kapan persisnya catur mengalami revolusi mengejutkan di Semenanjung Iberia, tak ada yang dapat memastikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement