Kamis 01 Jun 2017 08:43 WIB

Masyarakat Botswana Lebih Cocok dengan Sistem Islam

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
Matahari terbenam di Delta Okavango di Botswana.
Foto: flickr
Matahari terbenam di Delta Okavango di Botswana.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seperti negara lainnya di Benua Afrika, Botswana kaya dengan multietnis. Etnis Tswana, Kalanga, dan Basarwa, merupakan etnis utama negeri Gurun Kalahari ini. Etnis-etnis lain dari Asia dan Eropa juga bisa ditemui di sini, tetapi dengan jumlah yang sedikit. 

Islam juga eksis di Botswana. Pada 2010 populasi Muslim mencapai sekira 8.000 jiwa dan diprediksi melonjak menjadi 10 ribu jiwa pada 2020. Menurut James N Amanze dalam “Islam in Botswana During the Colonial Period 1882-1966”, Islam masuk ke negara yang kaya dengan aneka tambang dan permata itu dibawa oleh pedagang Muslim India pada 1882.

Setelah berpindah ke beberapa tempat, para pedagang Muslim India kemudian menetap di Ramotswa sejak 1886. Kampung yang berjarak sekitar 33 kilometer dari Gaborone ini menjadi perkampungan Muslim tertua di Botswana.

Dari Ramotswa, Islam lalu menyebar ke berbagai kota lain di negara dengan penduduk sekitar 1,6 juta jiwa. Lantaran jumlah Muslim masih sedikit kala itu, Ramotswa selalu menjadi pusat perayaan Idul Fitri dan Idul Adha hingga awal 1960-an. 

Hingga pertengahan 1960-an, negara bekas jajahan Inggris ini masih belum memiliki satu masjid pun. Namun pada 1961, komunitas Muslim mulai membangun madrasah, sekolah pendidikan agama yang beroperasi siang hari setelah sekolah reguler selesai. Berkat jerih payah sumbangan Muslim Botswana, akhirnya pada 1967 masjid pertama berdiri di Lobatse. 

Meski populasi terbesar penganut Kristen, James Denbow dan Phenyo C Thebe dalam Culture and Customs of Botswana mengungkapkan, Islam cukup diperhatikan dan berhasil meraih banyak penganut di negara eksportir ternak terbesar di Afrika tersebut.

Masyarakat Botswana lebih cocok dengan sistem Islam yang serupa dengan sistem tradisional mereka. Laki-laki menjadi pemimpin di keluarga dan komunitas.

Selain itu, aktivitas dagang dan kegiatan Islam yang berlangsung damai membuat para pedagang Muslim itu diterima penguasa dan orang-orang asli Botswana. Perkawinan antara Muslim India dan warga Botswana juga membuat Islam menyebar ke penduduk asli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement