Selasa 24 Jan 2017 07:00 WIB

Sentuhan Asia Tengah di Masjid St Petersburg

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Masjid Biru di Pulau Petrogradsky, Sankt Peterburg.
Masjid Biru di Pulau Petrogradsky, Sankt Peterburg.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Secara keseluruhan, Masjid St Petersburg terinspirasi dari gaya arsitektur yang marak dijumpai di Asia Tengah dalam masa kekuasaan Raja Timurleng. Pada dinding bagian luar maupun interiornya, terpampang guratan kaligrafi nan indah. Tampak begitu harmonis berpadu dengan mosaik kotak-kotak yang bergradasi warna biru.

Ruang utama untuk kaum pria shalat terletak di lantai satu. Adapun jamaah perempuan diberikan tempat shalat di lantai dua masjid ini. Ada pula ruang-ruang di lantai tiga Masjid Agung St Petersburg yang diperuntukkan bagi para murid, khususnya tiap hari Ahad. Mereka belajar agama Islam serta bahasa Arab dan bahasa Tatar. Pendidikan dan penyelenggaraan ibadah dikelola oleh Badan Komunitas Muslim St Petersburg.

Kini, Masjid Agung St Petersburg masih dianggap sebagai salah satu masjid terbesar di Benua Biru. Fungsinya tidak hanya berkaitan dengan ibadah, melainkan juga sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan Islami di Rusia atau Eropa pada umumnya. Khusus setiap hari Jumat, masjid ini kian semarak dengan para jamaah yang datang dari pelosok daerah. Mereka mengaji Alquran dan mengadakan ceramah soal hadis. Bahasa yang dipakai pada umumnya adalah Tatar dan Rusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement