REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: A Faiz Yunus MSi *)
Dalam hidup, ada tiga perkara yang akan menjadikan manusia mendapat rahmat dari Allah SWT, hidupnya berkah, dan bermanfaat di dunia dan akherat.
Pertama, ridha kedua orang tua. Ketika manusia memposisikan kedua orang tuanya sebagai pedoman hidupnya, hidup dan urusannya akan selali diberi kemudahan dan berkah. Sebab ridha dan murka Allah bersamaan dengan ridha dan murka kedua orang tua.
Orang tua yang paling berjasa dalam kehidupan kita, kadang terlupakan di antara hiruk pikuk perjuangan hidup yang kita hadapi. Keberadaan orang tua baru terasa apabila kita menemui kesulitan dan membutuhkan bantuan mereka. Pentingnya seorang anak untuk meminta doa restu dari kedua orang tuanya pada setiap keinginan dan kegiatannya karena restu Allah SWT disebabkan restu orang tua.
Orang yang berbakti kepada orang tua doanya akan lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Birrul walidain, atau berbakti kepada orangtua, berada dalam kedudukan yang tinggi setelah perintah shalat. Seperti yang yang tercantum dalam Alquran:
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا..
“Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada ibu bapakmu.” (QS. An-Nisa:36)
Kedua ridha guru. Sekarang banyak anak didik yang tak menyadari betapa pentingnya peran sebagai seorang guru yg mendidiknya. Bahkan, banyak kejadian murid menganiaya guru dan lain sebagainya.
Guru adalah orang tua kedua setelah bapak dan ibu. Guru adalah seorang pengajar suatu ilmu dengan tugas utama untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi murid.
Guru dalam Islam juga disebut pewaris para nabi. Karena lewat seorang guru, wahyu atau ilmu para nabi diteruskan kepada umat manusia.
Sebagaimana Imam Al-Gazali mengkhususkan kedudukan seorang guru dengan sifat-sifat kesucian, kehormatan, dan penempatan guru langsung sesudah kedudukan para nabi.
Beliau juga menegaskan bahwa: “Seorang yang berilmu dan kemudian bekerja dengan ilmunya itu, maka dialah yang dinamakan besar di bawah kolong langit ini, dia ibarat matahari yang menyinari orang lain dan mencahayai dirinya sendiri, ibarat minyak kesturi yang baunya dinikmati orang lain dan dia sendiri pun harum. Siapa yang berkerja di bidang pendidikan, maka sesungguhnya dia telah memilih pekerjaan yang terhormat dan yang sangat penting, maka hendaknya dia memelihara adab dan sopan satun dalam tugasnya ini.”
Ketiga, patuh kepada ulil amri atau pemimpin yang adil. Karena mereka adalah penerus para nabi dan rasul. Para ulama jumhur sepakat akan kewajiban taat kepada pemerintah muslim dalam perkara yang bukan maksiat kepada Allah Swt.
Sebab Allah Swt telah memerintahkan hal tersebut dalam firman-Nya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.” (An-Nisa’: 59)
Imam Asy-Syaukani juga pernah berkata, bahwa
وأولي الأمر هم : الأئمة ، والسلاطين ، والقضاة ، وكل من كانت له ولاية شرعية لا ولاية طاغوتية
“Ulil amri adalah para imam, penguasa, hakim dan semua orang yang memiliki kekuasaan yang syar’i, bukan kekuasaan thaghut.” (Fathul Qadir, Asy-Syaukani, 1/556)
Ketika tiga pilar penting itu dipatuhi oleh manusia, maka Allah akan memberikan jalan mudah di setiap urusannya, akan tetapi ketika salah satu atau mungkin ketiganya dilanggar tak dipatuhi, maka Murka Allah SWT. Lebih besar dari yang dibayangkan.
Jadilah yang terbaik untuk ketiganya. Jangan menuntut ketiganya menjadi yang terbaik untuk dirimu dan berbahagialah kalian yang ada dalam keluarga harmonis jangan kau siasiakan keadaan bahagia tersebut.
*) Asistensi Komisi dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Pusat)