Kamis 13 Apr 2017 15:17 WIB

Berhentilah Sejenak

shalat tahajud/ilustrasi

Allah Ta'ala memang sudah berjanji akan memberikan kepada manusia beragam rasa di dalam jiwa, mulai dari ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, hingga buah-buahan. Namun, Allah mengungkapkan, berita gembira akan didapatkan orang-orang yang sabar saat mendapatkan musibah. Mereka pun mengucapkan, "Innalillahi wainnailaihirajiun." Mereka adalah orang yang mendapatkan keberkahan sempurna dan rahmat dari Allah. Mereka pun mendapatkan petunjuk. 

Mengucapkan kalimat "innalillahi wainnailaihirajiun" bukanlah sebatas ucapan belasungkawa. Dengan mengucapkan kalimat tersebut, mereka menghibur diri saat mendapatkan musibah. Mereka yakin bahwa sesungguhnya segala sesuatu termasuk diri, keluarga, dan semua hartanya adalah milik Allah SWT. Dia memberlakukan terhadap hamba-hamba-Nya menurut apa yang Dia kehendaki. 

Allah Ta'ala telah menganugerahi manusia sarana untuk melakukan rekreasi jiwa lewat perintah shalat. Lima kali sehari, shalat menjadi ajang bagi orang-orang mukmin untuk berhenti sejenak dari tumpukan pekerjaan di kantor, riuhnya jual beli di pasar, impitan masalah rumah tangga, hingga kebutuhan hidup yang menggunung. Shalat menjadi ajang kontemplasi seorang hamba dengan Tuhannya untuk menyadari betapa kecil masalah-masalah yang dihadapi, sedangkan Allah adalah Zat Yang Mahabesar.

Shalat yang diawali dengan ritual membasuh segenap anggota tubuh dengan air bersih menjadi qiyas penjernih debu-debu di wajah, lengan, rambut, hidung, telinga, hingga kaki. Tak sekadar zahir, dinginnya air wudhu pun diharapkan mampu membasuh kepenatan batin.

Saat menjalani ujian sebagai rasul, Nabi Muhammad diperintahkan untuk melakukan shalat malam lewat QS al-Muzammil ayat 1-9. Di dalam tafsir Ibnu Katsir, Rasulullah mendapatkan perintah shalat malam karena akan menghadapi perkataan yang berat. Perkataan ini diturunkan lewat wahyu melalui Malaikat Jibril. 

Di dalam hadis riwayat Imam Ahmad, Rasulullah sempat ditanya mengenai perasaannya saat menerima wahyu. Beliau SAW menjawab: "Aku mendengar suara gemerincingnya lonceng, kemudian aku diam saat itu. Dan itu tidak sekali-kali diturunkan wahyu kepadaku melainkan aku mengira bawah nyawaku sedang dicabut." Begitulah shalat diturunkan kepada Nabi yang juga diperintahkan untuk kita sebagai hamba-Nya, sebagai perhentian sementara di saat kita lupa. Wallahualam. 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement