Jumat 26 Jun 2015 12:35 WIB

Kematian, Azab Bagi Orang-Orang Durhaka

Al Azhar Memorial Garden
Foto: Al-Azhar Memorial Garden
Al Azhar Memorial Garden

REPUBLIKA.CO.ID, Kematian yang dialami orang-orang durhaka merupakan pelajaran bagi orang-orang mukmin, agar senantiasa menjaga akidah dari perbuatan yang dapat menyeret keimanan menuju kekafiran. Beberapa kematian tragis menimpa orang-orang durhaka tercatat dalam Alquran diantaranya adalah kematian Firaun dan Qarun.

Meski memiliki latar belakang berbeda, keduanya hidup dimasa yang sama, yakni dimasa Nabi Musa AS. Kehidupan mereka menimbulkan kesengsaran sedangkan kematian mereka merupakan akhir dari kezaliman.

Demikian juga bagi keluarga yang ditinggalkan, orang-orang durhaka meninggalkan kehancuran, kezaliman dan kejahatan. Berikut gambaran kematian orang-orang durhaka yang digambarkan dalam Alquran.

1. Kematiannya Melepas Penderitaan Orang Banyak

Kezaliman Firaun menekan dan menyiksa rakyat Bani Israel yang terbelenggu dibawah perbudakan, sudah sangat dikenal luas. Tak cukup sampai disitu, ketakutan akan ramalan jatuhnya kekuasaan membuat Firaun memerintahkan pembantaian bayi-bayi tak berdosa. Ketika nyawanya berakhir di Laut Merah, saat itulah kebebasan Bani Israel dari kekejaman Firaun terlepas, hingga diperingati oleh umat Yahudi sebagai hari Asyura, yakni hari rasa syukur terbebas dari Firaun.

2. Kematian Memutus Taubatnya

Ketika ajal telah sampai dikerongkongan, segala taubat akan tertolak. Demikian yang terjadi terhadap Firaun yang baru mengakui kebenaran yang selama ini disampaikan Nabi Musa AS, sebagaimana Alquran :“Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Firaun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka), hingga bila Firaun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).” (QS Yunus :90)

Ketika itu, Jibril menyumpalkan pasir kedalam Firaun hingga ia tidak dapat mengucap kalimat tauhid menjelang ajal, sebagaimana hadis :“Malaikat Jibril menyumpali mulut Fir’aun dengan pasir, khawatir kalau-kalau akan mengucapkan: la ‘ilaha illa’l-lah”  (HR Turmudzi;Ahmad;Ibnu Hibban)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement