Kamis 29 Mar 2018 15:56 WIB

Ekspor Halal Malaysia Ditarget Tumbuh Lima Persen

Terdapat permintaan yang lebih tinggi untuk produk, bahan makanan dan minuman halal.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Ani Nursalikah
Logo halal Malaysia/ilustrasi
Foto: arabianoilandgas.com
Logo halal Malaysia/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Halal Industry Development Corp (HDC) menargetkan ekspor produk halal tumbuh lima persen tahun ini. Pada 2017, Malaysia mencatat pertumbuhan ekspor halal sebesar 43,4 miliar ringgit Malaysia (sekitar Rp 154 triliun) pada 2017.

Kepala Eksekutif HDC Jamil Bidin meyakini target itu akan tercapai karena didukung permintaan yang lebih tinggi untuk produk, bahan makanan dan minuman. "Kita dapat melihat ekspor produk halal meningkat setiap tahun. Kami memastikan HDC hadir sebagai eksportir halal yang diakui global dan negara lain," kata Bidin dilansir di The Malaysian Insight, Kamis (29/3).

Ia menjelaskan, ekspor produk halal Malaysia bernilai 42,1 miliar ringgit Malaysia (sekitar Rp 149 triliun) pada 2016. Bidin mengatakan berdasarkan hasil itu, menurut dia, tak ada yang membantah prestasi Malaysia sebagai pelopor dalam industri halal di kawasan itu.

"Untuk menjadi hub halal global, suatu negara perlu memiliki ekosistem yang lengkap, yakni produksi, keuangan Islam, layanan, insentif, dan dukungan dari pemerintah, serta infrastruktur," ujar dia.

Dia mengatakan lebih dari 60 negara telah menjadikan Malaysia sebagai referensi hub halal. Saat ini, ia berujar, negara-negara non-Muslim, seperti Jepang dan Taiwan tertarik pada industri halal karena potensi yang sangat besar.

Menurut Bidin, industri halal masih memiliki berbagai bidang untuk dieksplorasi, tetapi tak memiliki pemain. Sebab, ia mengatakan industri halal Malaysia perlu dipersiapkan untuk Revolusi Industri Keempat (IR 4.0).

Bidin mengatakan HDC akan bermitra dengan lembaga pemerintah dan perusahaan swasta pada proyek inovasi. Pemain industri juga harus memanfaatkan manfaat dari IR 4.0 dan ekonomi digital karena membantu meningkatkan produktivitas dan pendapatan.

Menurut Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia Klaus Schwab, IR 4.0 ditandai dengan kemunculan superkomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, penyuntingan genetika, dan perkembangan neuroteknologi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement