REPUBLIKA.CO.ID, AGRA -- Dalam rangka mempersiapkan siswa madrasah untuk studi yang lebih tinggi dalam pendidikan teknik dan kedokteran, Aligarh Muslim University (AMU) di Aligarh, Uttar Pradesh, India, akan menggelar sebuah konferensi bertajuk 'Pendidikan Sains:Makna Pentingnya di Madrasah Diniyah'. Konferensi itu diadakan untuk lebih dari 200 ulama. Terkait ini, AMU memasukkan sains sebagai subjek dalam kurikulum mereka.
Direktur pelatihan di AMU, Rashid Shaz, mengatakan tujuan konferensi adalah untuk meyakinkan para ulama tentang pentingnya menanamkan pendidikan modern, termasuk sains, di madrasah. Dikatakannya, siswa hanya dapat memilih subjek medis dan teknis lainnya untuk pendidikan yang lebih tinggi, jika fondasi mereka kuat dan madrasah tidak dilengkapi untuk itu seperti saat ini. Menurutnya, ilmu pengetahuan (sains) masih belum diajarkan di madrasah di Deoband, Nadwa, dan sekolah menengah lainnya.
"Sangat sulit untuk meyakinkan mereka untuk memperkenalkan sains sebagai subjek dalam kurikulum mereka karena mereka merasa fokus keagamaan siswa akan dialihkan. Selain itu, mereka harus menunjuk guru dengan latar belakang sains, yang akan membebankan gaji lebih tinggi. Kami sudah menyelenggarakan lokakarya kecil untuk meyakinkan para ulama tentang ini," kata Shaz, dilansir di Times of India, Jumat (23/3).
Konferensi ini akan dilakukan sebelum dimulainya sesi baru dari pelatihan yang diadakan universitas. Pelatihan dijadwalkan dimulai pada pekan pertama Agustus. Shaz mengatakan, sintesis pembelajaran Islam tradisional dan ilmu pengetahuan modern akan membuka pandangan baru bagi mereka yang tertarik dalam karir di bidang kedokteran atau teknik.
Shaz mengatakan, kecakapan matematika dan penalaran sudah diajarkan kepada mereka dalam kursus selama satu tahun. Jika ilmu pengetahuan ditambahkan, kata dia, mereka akan memenuhi syarat untuk mengajukan kursus di bidang sains. Shaz menambahkan, bahwa pengetahuan ilmiah adalah bahan ajaran di awal-awal tahun Islam. Namun, di beberapa tempat di sepanjang perjalanan sejarah hal menurutnya ini telah berkurang.
"Banyak siswa yang telah memilih kursus dalam sertifikat sekolah menengah atas di bidang seni dan ilmu sosial melakukannya dengan baik di bidang hukum, administrasi bisnis dan sastra juga. Kursus dimulai pada 2014 di AMU," tambahnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
