Senin 12 Feb 2018 09:04 WIB

Himpunan Alumni IPB Siapkan Program Pendampingan Petani

Pendampingan petani tradisional di pelosok rencananya mulai tahun depan.

Petani memanen sawi di areal persawahan sistem tumpang sari (polyculture) di Desa Kedungori, Dempet, Demak, Jawa Tengah, Jumat (26/1)
Foto: Antara/Aji Styawan
Petani memanen sawi di areal persawahan sistem tumpang sari (polyculture) di Desa Kedungori, Dempet, Demak, Jawa Tengah, Jumat (26/1)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA IPB) menyiapkan program kerja strategis untuk mendukung kemajuan sektor pertanian. Program ini baik dari level kebijakan, hingga pendampingan kepada petani di Indonesia.

Sekretaris Jenderal HA IPB Walneg S Jas dalam Rakernas HA IPB di Kampus Dramaga, Kabupaten Bogor, Ahad (11/2) mengatakan beberapa program kerja strategis tersebut di antaranya program penyuluhan kepada petani tradisional dan yang berada di wilayah pelosok.

"Tahun ini diformulasikan programnya, dan tahun depan kita mulai kegiatan penyuluhannya," kata Walneg.

Petani Mandiri Kewalahan Akses Dana Peremajaan Sawit

Program berikutnya yakni magang bagi alumni IPB baik di level nasional maupun internasional. Program ini sebagai pembekalan bagi alumni yang belum siap masuk ke dunia kerja.

"Magang yang dimaksud ada dua, magang bagi yang mau kerja dan magang inkubasi bisnis, bagi yang mau menjadi wirausahawan," katanya.

Menurutnya program magang alumni ini selaras dengan program Rektor IPB yang ingin melahirkan lulusan yang 'techno-socio entepreneurial' yakni lulusan sebagai wirausahawan berbasis teknologi dan sosial ekonomi.

Program magang ini direncanakan selama satu tahun, dengan jaringan yang dimiliki HA IPB alumni dapat magang di perusahaan swasta nasional, BUMN maupun internasional.

Walneg menyebutkan HA IPB berada di garda terdepan advokasi petani dengan mendirikan pusat layanan pendampingan 'online' bagi petani untuk berkonsultasi mengenai pertanian, dalam rangka meningkatkan efisiensi sektor pertanian.

"Ini menjadi program unggulan HA IPB akan bermitra dengan kementerian dan lembaga terkait, baik itu pertanian, perikanan, kehutanan. Kerja sama seluas-luasnya untuk menggerakkan pemberdayaan pertanian," katanya.

Dalam rangka meningkatkan produksi pertanian yang ramah lingkungan, kata Walneg, HA IPB juga memiliki program kerja pengelolaan lahan tanpa bakar. Sebagaimana yang banyak dilakukan para petani terutama di wilayah Jawa Barat, melakukan pengelolaan lahan pertanian dengan cara membakar.

"Pakar IPB memiliki kajian tentang kegiatan ini, yang akan kita bagikan ke masyarakat untuk diterapkan di lahannya," kata Walneg.

Sementara itu Ketua Umum HA IPB Fathan Kamil menambahkan HA IPB dengan kekuatan yang dimilikinya akan membuka jaringan yang luas di Indonesia bermitra dengan kementerian maupun lembaga dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan potensi pertanian Indonesia.

"Kami ingin merasakan ilmu kami yang luas ini bisa menunjukkan efisiensi yang kuat di Indonesia maupun regional Asia," kata Fathan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement