Kamis 02 Apr 2015 16:24 WIB

Journey for the next journey

Ustaz Erick Yusuf.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ustaz Erick Yusuf.

Oleh: Ustaz Erick Yusuf

 

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebuah perjalanan untuk perjalanan selanjutnya, Judul tersebut sangat tepat ketika kita bermaksud melakukan sebuah perjalanan ibadah seperti Umrah misalnya. Perjalanan Harapan membersihkan jiwa dari lumpur dosa, agar ringan menuju perjalanan selanjutnya menuju akhirat.

"Al-'umrotu ilal 'umroti tukaf-firu ma baina huma, wal haj-jul mabruru laisa lahu jazaaun il-lal jan-nah"

“Antara umrah yang satu dan umrah lainnya, itu akan menghapuskan dosa di antara keduanya. Dan haji mabrur tidak ada balasannya melainkan surga.” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349)

Seandainya kita memahami dengan baik janji hadist tersebut, Insya Allah mestilah kita bekerja keras untuk memotivasi diri agar dapat setiap tahun berumroh atau dua, tiga, empat bahkan lima tahun sekali.

Mari rencanakan perjalanan kita menuju syurga, mari kita bekerja keras, produktif untuk berniat haji atau Umrah. Azamkan niat yang kuat didalam hati dan ejawantahkan dalam keseharian. Karena ayat manistatho’a  atau bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana.

”(QS. Ali Imran, 3 : 97) itu pemahamannya adalah Kita makhluk yang lahawla tiada daya upaya. Insya Allah, Allah lah yang akan memampukan kita. Kita hanya perlu membuktikan ikhtiar kita pada Alloh. Dan selanjutnya ikhlas berserah diri pada Alloh.

Sambil menunggu menjadi "tamu Allah" mari lakukan amalan haji dalam keseharian semisal Memuliakan tamu, ikhlas dalam beribadah dan lain sebagainya. Mukhlisina lahuddin, murnikan keta'atan dalam melakukan perintah Alloh.

Jika bukan perjalanan Umrah dan haji, maka perjalanan spiritual kita dalam mengarungi waktu keseharianpun jika dilakukan Dengan niat lillahi ta'ala, dengan i'tiba pada Rosululloh dan dengan aturan Qur'an serta sunnah InsyaAlloh mengantarkan kita pada Akhir perjalanan yang khasanah

Mari bergabung Duyufurrahman, let's get journey for the next journey Tidak lebih baik yang menulis atau membaca karena yang lebih baik disisi Alloh adalah yang mengamalkannya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement