REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Paket bantuan medis yang terdiri dari puluhan ribu butir vitamin untuk orang dewasa, ribuan botol vitamin anak, serta ribuan pot salep kulit untuk para penyintas bencana Sumatera. Bantuan ini difokuskan untuk menanggulangi dampak kesehatan yang kerap muncul setelah bencana terjadi (fase satu), di mana risiko penyebaran penyakit menular sedang meningkat secara drastis.
Emiten farmasi PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) menyalurkan bantuan kemanusiaan tersebut bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Distribusi ribuan bantuan vitamin tersebut menargetkan lokasi-lokasi yang masih terisolasi di Aceh,Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Penyerahan bantuan ini dilakukan di Jakarta dan diterima langsung oleh Herry Firmansyah, selaku Kepala Bagian Penggalangan Dana Korporasi Markas Pusat PMI, serta perwakilan resmi dari Kemenkes RI.
Leilanie Nadia Kusuma, Head of Corporate Communications PYFA, mengungkapkan, bantuan ini untuk membantu para penyintas bencana dalam menjaga kesehatan terutama mereka yang masih berada di pengungsian."Kami akan selalu konsisten memberikan bantuan vitamin gratis khususnya wilayah bencana. Terlebih saat ini sudah memasuki fase satubencana, di mana penyakit terkait bencana seperti penyakit kulit, ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), serta penyakit akibat virus dan bakteri sudah mulai masuk dan menjangkit ke masyarakat,"ujar Leilanie lewat keterangan tertulis.
Tantangan utama dalam distribusi logistik bencana saat ini adalah akses ke daerah terpencil. Herry Firmansyah, Kepala Penggalangan Dana Korporat Markas Pusat PMI menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan strategi distribusi berjenjang."Koordinasi kami lakukan mulai dari PMI Provinsi hingga Kabupaten demi menjangkau wilayah yang terisolasi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Hal ini untuk memastikan bantuan sampai ke tangan mereka yang paling membutuhkan namun sulit dijangkau,"kata Herry.
Kolaborasi antara sektor swasta (PYFA), organisasi kemanusiaan (PMI), dan pemerintah (Kemenkes) ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan kesehatan masyarakat penyebaran penyakit menular meningkat drastis.




