REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG –Paradaya Movement 2.0 hadir kembali. Ini adalah sebuah komitmen yang diinisiasi Paragon Corp dan Dompet Dhuafa sebagai mitra penyalur zakat perusahaan yang rutin disalurkan setiap tahunnya.
Melalui kerja sama yang berkelanjutan ini, zakat perusahaan Paragon Corp telah dimanfaatkan untuk mendukung berbagai program Dompet Dhuafa, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga pemberdayaan ekonomi.
Pada Selasa (25/11/2025), Dompet Dhuafa melalui Institut Kemandirian melakukan Kick Off Program Paradaya Movement 2.0 dengan menghadirkan pelatihan Maternity Spa, di Kampus Utama Institut Kemandirian (IK), Karawaci, Tangerang. Tahun ini, Dompet Dhuafa mengarahkan penyaluran zakat Paragon Corp untuk tiga fokus utama, yaitu Program Ramadan, Program Pendidikan, serta gerakan pemberdayaan ekonomi Paradaya Movement 2.0.
Paradaya Movement 2.0 merupakan gerakan kolaboratif jebolan Paragon Corp bersama Forum Zakat (FOZ) untuk memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat dan menurunkan angka pengangguran melalui pelatihan keahlian bagi mustahik usia produktif yang kini memasuki tahun kedua pelaksanaannya bersama Dompet Dhuafa.
Sebagai bagian dari kolaborasi tersebut, tahun ini Dompet Dhuafa menyelenggarakan enam jenis pelatihan diantaranya Maternity Spa, Sekuriti, Barber, Cleaning Service, Service Motor dan Menjahit dengan target penerima manfaat sebanyak 116 orang.
Abdurrahman Usman, Direktur Institut Kemandirian, menjelaskan Paradaya Movement 2.0 memiliki dua tujuan utama, salah satunya adalah melahirkan SDM yang kompeten dan berkarakter, kualitas yang dibutuhkan baik di dunia industri maupun dalam upaya mencetak sumber daya manusia.
“Kita menginginkan dari pelatihan yang ini bisa memberikan bekal skill yang menjadi modal dia bisa melakukan proses mencari pekerjaan sampai bisa mandiri, sesuai dengan value yang memang kami miliki di Dompet Dhuafa dan Paragon bahwa kita ingin melahirkan tenaga-tenaga yang kompeten dan memiliki karakter, setidaknya kita memiliki SDM yang kompeten dan jujur,” kata Usman.
Usman menambahkan peluang di dunia industri saat ini sangat terbuka, sehingga keterampilan yang diperoleh para peserta diharapkan dapat menjadi jalan bagi mereka untuk memperoleh pekerjaan dan memberikan kontribusi bagi perekonomian keluarga.
Pada hari yang sama, Institut Kemandirian turut menyelenggarakan Pelatihan Maternity Spa bekerja sama dengan Latifa Spa Academy. Kegiatan ini menjadi ajang pertemuan pertama bagi para peserta yang datang dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Verawati perwakilan dari Latifa Spa Academy mendukung penuh program Paradaya Movement ini untuk memberdayakan umat khususnya para perempuan-perempuan yang membutuhkan.
“Alhamdulillah saya senang dan bangga sekali bisa berkolaborasi dalam project pemberdayaan umat ini. Kebetulan visinya sama, kita juga sudah 10 tahun berjalan untuk memberi pelatihan kepada perempuan-perempuan yang membutuhkan terus bertemu dengan IK dan Paragon. Semoga peserta dapat berhasil dan tumbuh menjadi terapis yang kompeten, bahkan kelak mampu naik kelas menjadi tenaga ahli,” ungkap Verawati.
Siapa yang menyangka, Vera adalah salah satu alumni Institut Kemandirian di pelatihan Salon Muslimah pada 2013 silam. Kini, ia telah berhasil membangun salon muslimah dan membuka pelatihan spa sendiri. Kisahnya menjadi bukti bahwa pemberdayaan melalui zakat produktif yang dikelola Dompet Dhuafa mampu melahirkan tenaga ahli profesional yang pada akhirnya kembali memberi manfaat bagi masyarakat.
Pelatihan Maternity Spa difokuskan pada layanan untuk ibu dan anak. Materinya mencakup pijat kehamilan atau prenatal spa, perawatan pascabersalin beserta dukungan laktasi bagi ibu yang mengalami kesulitan mengeluarkan ASI, serta pijat bayi dan anak. Selain teori dan praktik, pelatihan ini juga akan diperkaya dengan penguatan soft skill untuk peserta.
“Kita lengkapi dengan soft skill yang banyak. Jadi, insyaallah ini bisa membantu menambah persentase jumlah alumni yang berhasil jadi lebih tinggi,” kata Vera.
Ina Marlia (46), peserta asal Bandar Lampung, menjelaskan ia mengikuti pelatihan ini untuk menambah pengalaman dan keterampilannya serta menambah penghasilan. Sebelumnya, ia telah mengikuti pelatihan spa yang diselenggarakan Dompet Dhuafa Lampung.
Dia tertarik mendalami maternity spa karena selama ini sering menerima panggilan untuk memijat ibu hamil, bayi, dan anak, sehingga ingin meningkatkan kompetensinya di bidang tersebut.
Suaminya hanya mengelola bengkel kecil, sementara anak-anaknya sudah bekerja sehingga ia tidak ingin terus bergantung pada mereka. Ilmu dari pelatihan spa sebelumnya pun sudah ia terapkan dan membawanya menerima banyak panggilan jasa.
Sekitar setahun lalu, ia mengikuti pelatihan spa massage dan langsung terjun menjalankan layanan home care, karena belum memiliki modal untuk membuka tempat usaha sendiri.
“Alhamdulillah banyak ilmu, banyak teman dan sekarang pun sudah ada penghasilan buat tambahan keluarga. Alhamdulillah ekonomi kebantu, dan yang langganan pun semakin banyak, saya sangat bangga dan bahagia banget karena memang menunggu pelatihan ini. Untuk Paragon dan Dompet Dhuafa saya ucapkan terima kasih banyak karena atas kerja sama mereka, saya jadi bisa punya penghasilan sendiri. Semoga tambah sukses dan amal kebaikan yang sudah ditebarkan menjadi amal jariyah untuk semuanya,” kata dia.
Mimpi Ina ke depan adalah membuka gerai kecil atau menyiapkan satu ruangan khusus di rumah untuk layanan pijat. Selama ini, tetangga kerap datang meminta jasa, namun belum tersedia tempat yang memadai. Karena itu, ia berharap suatu saat dapat memiliki kamar khusus yang nyaman untuk menerima pelanggan di rumah.
Dompet Dhuafa menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Paragon Corp atas dukungan dan kontribusinya dalam program Paradaya Movement. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi sekaligus contoh bagi perusahaan lain bahwa ada banyak cara untuk menunjukkan cinta kepada Indonesia, salah satunya melalui pemberian akses pendidikan vokasi bagi masyarakat yang membutuhkan.




