Rabu 12 Nov 2025 15:59 WIB

Bom Bunuh Diri Guncang Pakistan, Sebanyak 12 Orang Tewas

Belum ada tanggapan langsung dari India atas pernyataan Sharif tersebut.

Ilustrasi Bom Bunuh Diri
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Bom Bunuh Diri

REPUBLIKA.CO.ID,ISLAMABAD — Sedikitnya dua belas orang tewas dan 27 lainnya luka-luka setelah menjadi target serangan bom bunuh diri di area parkir kompleks pengadilan di Islamabad pada Kamis (12/11/2025).

Menurut Menteri Dalam Negeri Pakistan Mohsin Naqvi, pelaku bom bunuh diri menargetkan kendaraan polisi."Pelaku bom bunuh diri menargetkan kendaraan polisi karena tidak bisa masuk ke kompleks,"kata Naqvi kepada wartawan di lokasi kejadian.

Baca Juga

Dia menjelaskan, petugas sedang berupaya untuk mengidentifikasi pelaku. Aparat keamanan tersebut mengatakan kepada Anadolu, ada 12 jenazah yang sebagian besar warga sipil. Mereka dibawa ke rumah sakit setempat. Sementara itu, korban luka mendapat perawatan darurat. Polisi dan tim darurat menutup area tersebut dan memulai penyelidikan.

Presiden Pakistan Asif Zardari mengecam serangan itu. Mereka mengatakan aksi tersebut merupakan perbuatan teroris yang disponsori asing sehingga harus ditumpas.

Perdana Menteri Shehbaz Sharif juga mengecam serangan itu dan menuduh India menyebarkan terorisme di kawasan melalui kaki tangannya."Sudah saatnya dunia mengecam konspirasi jahat India semacam itu," kata Sharif.

Dia mengatakan, serangan tersebut dilakukan dari wilayah Afghanistan dengan dukungan India. Belum ada tanggapan langsung dari India atas pernyataan Sharif tersebut. Namun, India sebelumnya telah membantah tuduhan semacam itu di masa lalu.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri pemerintahan sementara Afghanistan menyampaikan duka mendalam dan kecaman atas ledakan di Islamabad serta serangan di Wana, Pakistan barat laut.

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement