Kamis 02 Oct 2025 14:35 WIB

Menag Ingatkan Ancaman Besar Perubahan Iklim Lebih Besar Ketimbang Perang

Jumlah orang yang meninggal akibat climate change empat juta jiwa.

Menteri Agama Republik Indonesia, Prof Nasaruddin Umar secara resmi membuka Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Internasional di Kampus III Pesantren As
Foto: Muhyiddin / Republika
Menteri Agama Republik Indonesia, Prof Nasaruddin Umar secara resmi membuka Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Internasional di Kampus III Pesantren As

REPUBLIKA.CO.ID,WAJO --  Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar secara resmi membuka Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Internasional 2025 di Pesantren As’adiyah, Wajo, Sulawesi Selatan, Kamis (2/10/2025). Ajang lomba baca kitab ini mengusung tema “Merawat Lingkungan dan Menebar Perdamaian".

Nasaruddin menjelaskan, tema MQK Internasional tahun ini berkaitan dengan perubahan iklim dan persoalan perang yang harus segera diakhiri. Ia pun menegaskan, ancaman perubahan iklim lebih besar dibandingkan perang. 

Baca Juga

"Jumlah orang yang mati karena perang selama dua tahun ini, jumlah orang yang meninggal 67 ribu orang selama dua tahun. Tapi jumlah orang yang mati karena climate change itu empat juta orang meninggal," ujar Nasaruddin dalam sambutannya. 

Menurut Nasaruddin, perilaku manusia yang semena-mena terhadap alam menjadi penyebab utama krisis iklim. Karena itu, ia mengajak santri dan ulama untuk menggali ajaran turats terkait pelestarian lingkungan. 

“Kini saatnya Kemenag mensponsori apa yang kami sebut sebagai ekoteologi, yakni kerja sama antara manusia, alam, dan Tuhan,” ucapnya. 

Nasaruddin juga menegaskan bahwa MQK bukan sekadar perlombaan, melainkan diplomasi budaya pesantren untuk meneguhkan Islam Rahmatan lil-‘alamin. 

“Pesantren adalah poros perdamaian. Kita ingin menunjukkan bahwa Islam Indonesia tumbuh dengan dakwah yang ramah, penuh persaudaraan, dan menghormati budaya,” kata dia.

photo
Menteri Agama RI, Prof Nasaruddin Umar, melantik 89 dewan hakim Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQKI) di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Rabu (1/10/2025) malam - (Muhyiddin / Republika)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement