Selasa 09 Sep 2025 19:11 WIB

Rabbi Elliot: Sebagai Orang Yahudi, Saya Sangat Prihatin dengan yang Terjadi di Gaza

Tokoh Yahudi Rabbi Elliot dukung Palestina merdeka.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Pesawat tempur Israel menghancurkan sebuah gedung di Gaza Palestina.
Foto: Muhammad Rabah
Pesawat tempur Israel menghancurkan sebuah gedung di Gaza Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh agama Yahudi, Rabbi Elliot J Baskin dari Kuil Emanuel Denver di Colorado, Amerika Serikat (AS) menegaskan dirinya pro Israel dan pro Palestina. Hal tersebut disampaikannya dalam Virtual Konferensi Pers bertema Abrahamic Plea To Israel yang digelar 1000 Abrahamic Circles Project dan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI).

Rabbi Elliot mengawali pernyataannya dengan mengucapkan terimakasih kepada Dino Patti Djalal, Pendiri 1000 Abrahamic Circles Project dan Ketua FPCI. Menurutnya Dino Patti memiliki kepemimpinan yang patut dicontoh dalam hubungan antaragama.

Baca Juga

"Saya datang ke sini hari ini sebagai seorang rabbi yang sangat prihatin dengan apa yang terjadi dan hilangnya nyawa serta kelaparan di Gaza," kata Rabbi Elliot dalam Virtual Konferensi Pers bertema Abrahamic Plea To Israel yang digelar 1000 Abrahamic Circles Project dan FPCI, Selasa (9/9/2025)

Rabbi Elliot mengungkapkan bahwa saat ini adalah masa yang sungguh tidak masuk akal melihat perang, dan kelaparan yang menimpa warga Gaza, Palestina. Ia juga mengatakan tidak masuk akal melihat para sandera dari Israel yang ditawan oleh Hamas.

Melihat situasi di Gaza yang memprihatinkan dan memilukan, Rabbi Elliot menyalahkan pemimpin Israel dan Hamas.

"Kita melihat kegagalan kepemimpinan oleh pemerintah Israel dan juga oleh Hamas," ujar Rabbi Elliot.

Rabbi Elliot mengatakan bahwa apa yang terjadi di Gaza tidak masuk akal dari sudut pandang teologis, karena menurut tradisi Yahudi, semua diciptakan bersama Shalom Elohim menurut gambar Allah. Maka semua orang harus melihat keilahian dalam diri satu sama lain.

"Membunuh manusia adalah sesuatu yang sungguh merupakan dosa terhadap kemanusiaan," ujarnya.

Rabbi Elliot memohon agar perang segera diakhiri dan agar tercipta masa shalom, salam, dan perdamaian di antara umat Yahudi, Kristen dan Muslim yang berada di Gaza, Israel, dan Palestina.

"Karena saya dapat mengatakan bahwa kita semua, saya dapat berbicara untuk diri saya sendiri, saya pro-Israel, saya pro-Palestina, dan saya pro-perdamaian dan pro-demokrasi, dan inilah sesuatu yang sangat dibutuhkan wilayah ini dan sangat dibutuhkan saat ini," ujar Rabbi Elliot.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement