Selasa 09 Sep 2025 10:54 WIB

Aparat Tunisia Tuding Api yang Bakar Kapal Global Sumud dari Puntung Rokok, Ini Kesaksian Aktivis

Drone berhenti di dekat kedua awak kapal dan bergerak perlahan ke dek depan kapal.

Kapal yang membawa relawan dan aktivis dari Global Sumud Flotilla tiba di Pelabuhan Sidi Bou Said, Tunisia, Ahad (6/9/2025). Kedatangan para aktivis dan relawan dari berbagai negara yang berangkat dari Spanyol disambut antusias oleh para delegasi dan warga Tunisia. Ketiga aktivis bersama ratusan relawan dari 44 negara tersebut akan melakukan pelayaran dari Tunisia menuju Gaza untuk membuka koridor kemanusiaan  untuk masyarakat Palestina di Gaza.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kapal yang membawa relawan dan aktivis dari Global Sumud Flotilla tiba di Pelabuhan Sidi Bou Said, Tunisia, Ahad (6/9/2025). Kedatangan para aktivis dan relawan dari berbagai negara yang berangkat dari Spanyol disambut antusias oleh para delegasi dan warga Tunisia. Ketiga aktivis bersama ratusan relawan dari 44 negara tersebut akan melakukan pelayaran dari Tunisia menuju Gaza untuk membuka koridor kemanusiaan untuk masyarakat Palestina di Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA — Badan Keamanan Tunisia telah mengeluarkan pernyataan di laman Facebook mereka tentang insiden di atas Kapal Family milik Global Sumud Flotilla yang terbakar pada Selasa (9/9/2025) dini hari.

Mereka menyatakan, laporan serangan pesawat tak berawak sama sekali tidak berdasar. Menurut otoritas keamanan tersebut,  investigasi awal menunjukkan bahwa kebakaran di atas kapal bermula dari salah satu jaket pelampung akibat puntung rokok atau korek api.

Baca Juga

Mereka menambahkan, "Tidak ada bukti adanya tindakan permusuhan atau penargetan eksternal,"lapor Al Jazeera.

Klaim Badan Keamanan Tunisia bertolak belakang dari kesaksian seorang aktivis, Miguel Duarte, yang menumpang Kapal Family. Dia menyatakan kepada Middle East Eye (MEE), dia melihat sebuah pesawat tak berawak melayang di atas kapal sebelum menjatuhkan bahan peledak di atasnya.

"Saya berdiri di bagian belakang kapal, dek belakang, dan saya mendengar suara pesawat tak berawak," kata Duarte dalam video yang diunggah daring oleh MEE. "Saya melihat sebuah drone dengan jelas sekitar empat meter di atas kepala saya. Saya menelepon seseorang. Kami sedang mengamati drone itu, tepat di atas kepala kami,"jelas dia.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement