Laporan Jurnalis Republika Bambang Noroyono dan Thoudy Badai dari Tunisia
REPUBLIKA.CO.ID,TUNIS — Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tunisia berjanji akan memberikan perlindungan bagi seluruh peserta Indonesia Global Peace Convoy (IGPC). Duta Besar Indonesia di Tunis Zuhairi Misrawi mengatakan kanal-kanal diplomasi akan dilakukan demi menjaga keselamatan warga negara Indonesia yang turut ambil bagian dalam konvoi Global Sumud Flotila menembus blokade Gaza dari Zionis Israel.
Zuhairi mengatakan, langkah para relawan dan aktivis kemanusian Indonesia sudah baik untuk turut dalam pelayaran di Laut Mediterania menuju Gaza itu. Meskipun selama ini, ada risiko-risiko keamanan lantaran pelarangan ilegal dari rezim Zionis Israel.
"Jadi kami akan membantu melalui kanal-kanal diplomasi untuk keselamatan seluruh peserta konvoi dari Indonesia Global Peace Convoy. Insya Allah, kami akan memberikan pelayanan yang terbaik," kata Zuhairi saat ditemui di Kantor KBRI Tunisia di Tunis, Senin (1/9/2025).
Zuhairi mengatakan, timnya di kedutaan juga akan melaporkan kehadiran peserta IGPC yang sudah tiba di Tunisia ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Zuhairi menegaskan, dia juga akan berkoordinasi dengan duta-duta besar Indonesia lainnya di kawasan Tanduk Afrika dan Mediterania lainnya. Menurut dia, beberapa wilayah perairan negara yang akan dilewati peserta konvoi juga memiliki perwakilan, seperti di Mesir, Libya, pun Yunani, juga Italia.
"Saya juga akan menyampaikan kepada teman-teman di luar negeri dan kepada teman-teman para duta-duta besar negara yang akan dilalui Indonesia Global Convoy Peace akan berangkat berlayar ke Gaza melalui Tunisia," kata Zuhairi. Ia berharap partisipasi IGPC dalam aksi kampanye akbar internasional menembus blokade Gaza akan semakin membuat tekanan kepada rezim Zionis Israel mengakhiri genosida di Gaza.

"Insya Allah, karena niat kita baik, insya Allah perjalanan akan lancar dan suara teman-teman (peserta konvoi) dapat memberikan cahaya kedepan bagi masyarakat Gaza. Semoga blokade Gaza akan berakhir dan segera dibuka. Dan Gaza akan dibangun kembali. Palestina merdeka," kata Zuhairi.
Rombongan IGPC sudah tiba di Tunisia sejak 31 Agustus 2025. Kurang lebih 30 peserta IGPC itu terdiri dari relawan, aktivis kemanusian, tim medis, dan influencer juga para wartawan. Mereka dalam satu misi bersama Sumud Nusantara dan Sumud Global Flotila untuk konvoi berlayar dari Laut Mediterania membuka blokade Gaza pada 4 September 2025 mendatang.
Ada ribuan peserta Global Flotila dari perwakilan 50-an negara yang turut serta dalam kampanye akbar laut menembus blokade Gaza itu.