Kamis 17 Jul 2025 23:07 WIB

Libatkan Pimpinan Gereja, Kemenag Cegah Perdagangan Manusia

Tokoh gereja dilibatkan edukasi bahaya perdagangan manusia.

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Garis polisi.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Garis polisi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Kristen Kementerian Agama (Kemenag) melibatkan para pimpinan aras gereja dan sinode untuk mencegah korban perdagangan manusia di tengah umat.

Aras gereja meliputi organisasi gereja di tingkat nasional. Sedangkan sinode merupakan badan pengurus tertinggi dalam struktur gereja pada setiap denominasi atau kelompok keagamaan Kristen yang memimpin jemaat pada tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Baca Juga

Direktur Urusan Agama Kristen Ditjen Bimas Kristen Kemenag Amsal Yowei mengatakan, pihaknya memiliki sejumlah kegiatan untuk mengantisipasi perdagangan manusia tersebut, di antaranya melalui pimpinan gereja yang merupakan perpanjangan dri Ditjen Bimas Islam.

"Sehingga kegiatan-kegiatan itu dapat kami lakukan dengan melibatkan mereka. Sehingga mereka bisa melayani umat secara baik supaya tidak terjadi seperti itu," ujar Amsal kepada wartawan di Jakarta, Kamis (17/7/2025).

Selain itu, menurut dia, pihaknya juga bekerjasama dengan Kementerian PMK dan Kementerian Kesehatan untuk memberikan pembekalan kepada masyarakat tentang bahaya perdagangan manusia.

"Jadi kami tidak secara langsung kepada korban, tapi lewat pimpinan-pimpinan Gereja. Itu program baru yang kita programkan pada 2025," ucap dia.

Menurut dia, langkah tersebut merupakan salah satu implementasi program prioritas nasional Ditjen Bimas Kristen, khususnya yang terkait dengan upaya mewujudkan kerukunan dan cinta kemanusiaan di Tanah Air.

“Kami melihat ini tidak lepas dari kemanusiaan. Manusia adalah ciptaan Tuhan yang mulia dan memiliki harga diri sehingga program ini menjadi langkah antisipasi agar tidak terjadi hal-hal, seperti perdagangan manusia,” kata Amsal.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, Ditjen Bimas Kristen telah mengadakan kegiatan sosialisasi di Jawa Barat dengan dihadiri sekitar 40 pimpinan gereja secara luring, serta lebih dari 500 peserta dari seluruh Indonesia secara daring.

Mereka merupakan pimpinan gereja yang akan meneruskan materi pencegahan perdagangan manusia kepada jemaat.

Selain fokus pada isu kemanusiaan, menurut Amsal, Ditjen Bimas Kristen juga menjalankan program cinta lingkungan melalui ekoteologi, sebagai bagian dari delapan program prioritas Kemenag.

Program ekoteologi bertujuan menanamkan rasa cinta lingkungan di tengah jemaat. Dengan demikian, pelayanan umat tidak hanya kepada sesama manusia, tetapi juga kepada lingkungan sekitar sebagai bagian dari ibadah dan pengamalan nilai iman.

“Ini bukan hanya untuk internal Kristen, melainkan juga berkolaborasi dengan Kanwil Kemenag di tingkat provinsi dan pimpinan lembaga keagamaan lain,” jelas dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement