Sabtu 21 Jun 2025 18:33 WIB

Trump Bilang Kesulitan Minta Israel Berhenti Serang Iran

Iran tegaskan akan melawan jika diserang.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dengan Presiden Donald Trump sebelum keberangkatan presiden dari Bandara Internasional Ben Gurion Israel pada 23 Mei 2017.
Foto: Kobi Gideon/GPO
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dengan Presiden Donald Trump sebelum keberangkatan presiden dari Bandara Internasional Ben Gurion Israel pada 23 Mei 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON— Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Jumat (20/6/2025), mengecilkan kemungkinan campur tangannya agar Israel menghentikan serangannya terhadap Iran di tengah konflik yang meningkat, dengan memperingatkan bahwa Teheran memiliki "waktu maksimum" dua pekan untuk menyelesaikan negosiasi.

Komentar tersebut muncul setelah Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengatakan negaranya siap untuk mempertimbangkan diplomasi sekali lagi setelah agresi berhenti dan agresor diminta pertanggungjawabannya.

Baca Juga

Dia merujuk pada Israel, yang melancarkan serangannya pada 13 Juni 2025, yang memicu pembalasan dari Iran, termasuk ratusan serangan pesawat tak berawak dan rudal.

Trump mengecilkan kemungkinan Washington meminta Israel untuk menghentikan serangannya, dengan mengatakan bahwa negara tersebut saat ini "memenangkan" konflik yang sedang berlangsung.

"Saya pikir sangat sulit untuk mengajukan permintaan itu sekarang," kata Trump kepada wartawan saat turun dari Air Force One di New Jersey.

"Jika seseorang menang, itu sedikit lebih sulit dilakukan daripada jika seseorang kalah, tetapi kami siap, bersedia dan mampu, dan kami telah berbicara dengan Iran, dan kita akan lihat apa yang terjadi," katanya.

Ketika ditanya tentang jadwal dua pekan yang dia tetapkan pada Kamis untuk membuat keputusan tentang pelaksanaan serangan Amerika Serikat terhadap Iran, Trump mengatakan bahwa itu adalah jumlah waktu "maksimum" yang akan dia berikan sebelum mengambil tindakan. "Ini hanya waktu untuk melihat apakah orang-orang sadar atas tindakannya atau tidak," kata Trump.

Dia lebih jauh meremehkan pembicaraan yang berlangsung pada Jumat antara Araqchi dan menteri luar negeri dari tiga negara Eropa, dengan mengatakan, "Eropa tidak akan dapat membantu dalam hal ini."

"Mereka tidak membantu, tidak. Iran tidak ingin berbicara dengan Eropa. Mereka ingin berbicara dengan kami," katanya.

Trump mengatakan bahwa dia yakin Iran akan dapat memperoleh senjata nuklir dalam hitungan pekan atau setidaknya dalam hitungan bulan dan mempertahankan pendapatnya. "Kita tidak dapat membiarkan itu terjadi."

Iran telah membantah adanya niat untuk memperoleh senjata nuklir, dan telah mengatakan bahwa program nuklirnya diarahkan untuk tujuan sipil saja.

Permusuhan meletus pada 13 Juni ketika Israel melancarkan serangkaian serangan ke sejumlah lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir, yang mendorong Teheran untuk melancarkan serangan balasan.

Otoritas Israel mengatakan sedikitnya 25 orang tewas dan ratusan lainnya cedera sejak saat itu akibat serangan rudal Iran. Sementara itu, di Iran, 639 orang gugur dan lebih dari 1.300 orang cedera akibat serangan Israel, menurut laporan media Iran.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement