
Oleh : Teguh Firmansyah dari Makkah Arab Saudi
REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kalau Allah sudah berkehendak, pasti akan langsung terwujud. Tak ada yang dapat menghalangi. Siapa pun atau apa pun akan mempersilakan keinginan Allah untuk didahulukan.
Warga berusia lanjut, seratus tahun, Sutiah, seharusnya beristirahat saja di kampung halaman. Cukup duduk di rumah. Nanti keluarga datang membuatnya gembira dan beribadah di sana. Tapi Allah menyayanginya, sehingga mengundang manusia tua ini ke rumah-Nya, Tanah Suci Makkah dan Madinah di waktu spesial, musim haji 2025. Dia adalah centennial pilgrim yang menjadi perhatian banyak petugas haji. Sebab usianya yang tiga digit.
Meski sudah lanjut usia, Sutiah Sunyoto masih bisa berjalan sendiri dan bicara dengan jelas. Senyum semringah bahkan kerap terlihat dari nenek yang sudah berusia 107 tahun tersebut.
Saat diwawancarai Media Centre Haji, wanita berusia tiga digit ini masih sehat dan tetap sholat di Masjid Nabawi. "Sehat," katanya.
Berbicara menggunakan bahasa Jawa, Sutiah mengaku tidak punya rahasia khusus mengapa bisa sehat dan berumur panjang. "Mboten nopo-nopo biasa mawon (tidak apa-apa, biasa saja)," kataya sambil tersenyum.
Sehari-hari di rumah ia biasa beraktivitas mencabut rumput. Sebagai petani, ia menjual hasil tanamnya seperti padi dan jagung untuk biaya hidup. Dari hasil jualan itu, ia juga kumpulkan sedikit-sedikit buat berangkat haji.
"Nggeh nandur-nandur pari, yo jagung," katanya ketika diwawancara di hotel jamaah haji Indonesia.
Karena usianya sudah cukup tua saat ini, ia dilarang anaknya untuk pergi ke sawah lagi. Tujuannya supaya lebih bisa menjaga kesehatan dan biar lebih diperhatikan keluarga di rumah.