REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT — Para keluarga tawanan Israel yang ditahan di jalur Gaza menyerukan penggulingan pemerintahan Benjamin Netanyahu. Mereka mengungkapkan, perang yang berlarut-larut di Gaza membahayakan nyawa para tawanan mengingat Brigade Qassam merilis video yang memperlihatkan evakuasi dan penyelamatan tawanan Israel yang terluka di bawah reruntuhan.
Keluarga tawanan menegaskan bahwa satu-satunya jalan menuju pembebasan mereka terletak pada penggulingan pemerintahan Benjamin Netanyahu. Mereka mengungkapkan, pembentukan pemerintahan baru harus segera dilakukan dan pencopotan kepemimpinan Netanyahu adalah tujuan penting dari fase ini seraya mendesak, "Semua orang untuk memobilisasi dan berunjuk rasa di jalan untuk menggulingkan rezim saat ini."
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Sabtu (3/5/2025), keluarga tawanan menegaskan, "Jika kita ingin membangun kembali Israel dan menutup babak 7 Oktober, kita harus menggulingkan pemerintahan Netanyahu."
Selain itu, mereka menuntut diakhirinya permusuhan dengan segera. Mereka menuduh Netanyahu masih mengorbankan putra-putranya untuk menyelamatkan pemerintahannya sendiri dan memperpanjang perang untuk melayani tujuan politiknya.
Keluarga tawanan juga mengecam pemanggilan pasukan cadangan Israel tambahan. Menurut mereka, penambahan pasukan hanya akan menyebabkan lebih banyak putra kami terbunuh. Mereka juga menuduh Netanyahu mengirim lebih banyak tentara ke Gaza untuk membunuh para tawanan alih-alih menyelamatkan mereka.
Keluarga tawanan juga mendesak Kepala Staf Israel Eyal Zamir untuk menahan diri dari operasi militer apa pun di Gaza. Mereka mengingatkan, hal tersebut akan menyebabkan kematian para tawanan. Mereka juga memohon kepada Presiden AS Donald Trump dengan pesan: "Jangan tinggalkan para tawanan, dan waspadalah terhadap rencana-rencana Netanyahu."
#WATCH | Al-Qassam Brigades fighters rescuing Israeli captives bombed by own army
The al-Qassam Brigades, the military wing of #Hamas, released footage showing its fighters rescuing Israeli captives from a tunnel that had been bombed by the Israeli occupation several days ago.… pic.twitter.com/UhCZtaL7J7
— Al Mayadeen English (@MayadeenEnglish) April 26, 2025