Selasa 15 Apr 2025 17:22 WIB

Laporan: Meta Penuhi 94 Persen Penghapusan Konten Anti Israel

Platform tersebut memperluas cakupan konten yang dihapusnya secara otomatis.

Media Sosial
Foto: AP Photo/Jenny Kane, File
Media Sosial

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penjajah Israel dilaporkan telah melakukan kekerasan kepada para netizen yang memposting kritik dan menyatakan dukungannya kepada Palestina baik di Instagram dan Facebook,  menurut data Meta internal yang diperoleh oleh Drop Site News.

Data tersebut menunjukkan bahwa Meta telah memenuhi 94% permintaan penghapusan yang diajukan oleh Israel sejak 7 Oktober 2023, lapor Al Mayadeen.

Baca Juga

Israel sejauh ini merupakan pihak yang mengajukan permintaan penghapusan terbesar secara global dan telah dipenuhi oleh Meta. Platform tersebut memperluas cakupan konten yang dihapusnya secara otomatis dan efektif sehingga menciptakan apa yang dapat digambarkan sebagai operasi penyensoran massal terbesar dalam sejarah modern, tulis Drop Site News. 

Drop Site mengutip narasumber dari Meta yang mengatakan bahwa permintaan penghapusan pemerintah pada umumnya berfokus pada konten yang diunggah oleh pengguna di dalam wilayah pemerintah itu sendiri. Akan tetapi, yang membuat pengajuan Israel lebih 'istimewa' ketimbang pengajuan lain yakni keberhasilannya dalam menyensor ucapan di banyak negara di luar Israel.

Lebih jauh, sumber tersebut mengatakan kepada Drop Site bahwa upaya penyensoran Israel akan terus berlanjut dengan sistem kecerdasan buatan Meta, yang saat ini sedang dilatih untuk mengelola konten. Dia berharap akan mendasarkan keputusan masa depan pada penghapusan konten yang sebelumnya berhasil yang mengkritik genosida Israel.

Data yang dikumpulkan dan diberikan kepada Drop Site News oleh whistleblower, menawarkan pandangan ke dalam cara kerja internal Organisasi Integritas Meta, sebuah subdivisi yang bertugas memastikan keamanan dan kredibilitas.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement