Kamis 27 Mar 2025 04:14 WIB

Bolehkah Muslim yang Sengaja tak Berpuasa Ramadhan Merayakan Idul Fitri? 

Idul Fitri adalah hari kemenangan bagi mereka yang berpuasa.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Idul Fitri Ilustrasi
Foto: Republika/Wihdan
Idul Fitri Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Idul Fitri adalah hari kemenangan bagi mereka yang telah menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan Idul Fitri ini, umat Islam pun akan kembali kepada keadaan suci setelah sebulan berpuasa.

Namun, jika seseorang sengaja tidak berpuasa tanpa uzur yang dibenarkan syariat (misalnya sakit atau musafir), maka ia telah melakukan dosa besar. Lantas apakah orang muslim yang tidak berpuasa ini boleh merayakan Hari Raya Idul Fitri? 

Baca Juga

Ketua MUI bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M Cholil Nafis menjelaskan, sejatinya Idul Fitri adalah hari raya bagi seluruh umat Islam, bukan hanya bagi mereka yang berpuasa. Sehingga, secara sosial, seseorang tetap boleh ikut merayakan Idul Fitri. 

"Ya semua orang boleh merayakan Idul Fitri, tapi yang berhak merayakan adalah yang menang dengan menuntaskan puasa Ramadhan," ujar Kiai Cholil saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (26/3/2025).  

Secara spiritual, menurut Kiai Cholil, makna hari raya ini mungkin tidak akan terasa sebagaimana mestinya bagi mereka yang meninggalkan kewajiban puasanya. Karena itu, dia pun mengimbau kepada mereka agar turut memaksimalkan ibadahnya di akhir Ramadhan ini. 

"Saya berharap kepada kita semua memaksimalkan akhir Ramadan ini dengan iktikaf, baca Alquran, dan zikir," ucap Pengasuh Pondok Pesantren Cendikia Amanah Depok ini. 

Sebaiknya mereka yang sengaja tidak berpuasa bertaubat terlebih dahulu, meminta ampun kepada Allah, dan berusaha mengganti puasanya jika memungkinkan. Dengan begitu, mereka bisa lebih layak merasakan kebahagiaan Idul Fitri dalam arti yang sebenarnya.

"Bagi kita yang sudah terlanjur tidak maksimal di bulan Ramadhan, kita tetap merayakan Idul fitri, mudah-mudahan sisa yang waktu dari Ramadhan ini bisa maksimal," kata Kiai Cholil. 

"Sehingga bisa membuat lebih baik di bulan yang akan datang dan sampai Ramadhan yang akan datang untuk lebih maksimal beribadah di bulan Ramadhan," jelas Rais Syuriah PBNU ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement