Sabtu 15 Mar 2025 06:45 WIB

Perut Kembung Saat Puasa, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Jika tidak berhati-hati memilih menu sahur dan berbuka, perut bisa kembung.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Buka puasa (ilustrasi). Jika tidak berhati-hati dalam memilih makanan saat sahur dan berbuka puasa, seseorang bisa mengalami perut begah atau kembung.
Foto: Dok Republika
Buka puasa (ilustrasi). Jika tidak berhati-hati dalam memilih makanan saat sahur dan berbuka puasa, seseorang bisa mengalami perut begah atau kembung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjalankan ibadah puasa dapat mendatangkan manfaat kesehatan bagi tubuh manusia. Namun jika tidak berhati-hati dalam memilih makanan saat sahur dan berbuka puasa, seseorang bisa mengalami perut begah atau kembung.

Dosen fakultas kedokteran IPB University, dr Mira Dewi, mengatakan penyebab perut kembung umumnya dikaitkan dengan penumpukan gas di usus. Kondisi ini juga bisa dipicu oleh berbagai faktor lain seperti intoleransi makanan, sembelit, dan gangguan pencernaan.

Baca Juga

“Puasa itu sendiri tidak menyebabkan perut kembung, namun kesalahan dalam pola makan saat sahur dan berbuka bisa memicunya,” kata Mira dalam keterangan tertulis, dikutip pada Sabtu (15/3/2025).

Menurut dr Mira, perut kembung juga sering kali dialami akibat kurangnya asupan cairan atau konsumsi makanan yang mengandung gas tinggi, seperti kacang-kacangan. Kebiasaan langsung menyantap makanan tersebut saat berbuka juga dapat memperburuk kondisi, terutama bagi penderita asam lambung.

Agar terhindar dari keluhan perut begah atau kembung, dr Mira menyarankan beberapa langkah. Pertama, makan secara perlahan dan bertahap baik saat sahur maupaun berbuka puasa. Hindari makan dengan terburu-buru agar pencernaan bekerja lebih optimal.

Lalu kedua, hindari makan pemicu kembung. “Kurangi konsumsi makanan yang mengandung gas tinggi, terutama saat sahur dan berbuka puasa,” kata dr Mira.

Kemudian, batasi porsi makan saat berbuka puasa. Jangan langsung makan dalam jumlah besar, agar lambung tidak bekerja terlalu keras. Bagi penderita intoleransi laktosa, dr Mira juga menyarankan untuk menghindari konsumsi susu saat berbuka.

“Selain itu, penuhi cairan tubuh dengan air putih dan tetap lakukan olahraga secara rutin,” kata dr Mira.

 

photo
INFOGRAFIS keutamaan santuni yatim piatu kala Ramadhan. - (republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement