REPUBLIKA.CO.ID, TELAVIV — Sebuah jajak pendapat yang diterbitkan surat kabar Israel, Maariv, mengungkapkan, jika pemilihan Knesset diadakan pada Jumat (24/1/2025) ini,  Partai Likud pimpinan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan mengalami penurunan dua kursi, sehingga menyisakan 21 kursi.

Sementara itu, Partai Otzma Yehudit, yang dipimpin oleh mantan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, akan memperoleh suara yang cukup besar, yaitu sembilan kursi, demikian bunyi jejak pendapat tersebut.

Survei mencerminkan dampak politik dari mundurnya Ben-Gvir dan Otzma Yehudit dari pemerintahan sebagai protes atas gencatan senjata Gaza dan perjanjian pertukaran tahanan dengan Perlawanan Palestina dilansir dari Al Mayadeen.

Partai Persatuan Nasional, yang dipimpin oleh Benny Gantz, akan mendapatkan satu kursi, sehingga menjadi 18, jumlah yang sama dengan yang diproyeksikan untuk Yisrael Beiteinu.

Sementara itu, Yesh Atid diperkirakan akan mendapatkan 13 kursi. Partai Zionisme Agama, di bawah Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, akan melampaui ambang batas pemilihan dengan empat kursi. Menteri Luar Negeri Gideon Sa'ar akan gagal untuk kembali ke Knesset, meskipun ada sedikit keuntungan.

Jika pemilu diadakan hari ini, jajak pendapat memprediksi distribusi kursi sebagai berikut:

1 Likud: 21

2 Persatuan Nasional: 18

3 Yisrael Beiteinu: 18

4 Yesh Atid: 13

5 Partai Demokrat (Buruh dan Meretz): 12

6 Shas: 10

7 Otzma Yehudit: 9

8 Yudaisme Taurat Bersatu: 7

9 Daftar Arab Bersatu: 5

10 Hadash-Ta'al: 5

11 Zionisme Agama: 4

12 Partai Gideon Sa'ar: 0 (pangsa suara 2%).

Ikuti Whatsapp Channel Republika