Sabtu 18 Jan 2025 06:02 WIB

Data dan Fakta 15 Bulan Perang Hamas dan Israel (1)

Hamas dan Israel akan memulai gencatan senjata.

Potret anak Gaza di sebuah kamp pengungsi Palestina, Sabtu (21/12/2024). Anak-anak Gaza di kamp pengungsian hidup dengan penuh keterbatasan. Mereka harus menghadapi ancaman hawa dingin dan keterbatasan pasokan makanan. Tenda-tenda yang dibangun seadanya tidak melindungi mereka sepenuhnya dari hawa dingin. Agresi Israel ke Palestina telah membuat 90 persen warga Gaza mengungsi dan tinggal di kamp pengungsian.
Foto: Mahmoud Isleem/Anadolu
Potret anak Gaza di sebuah kamp pengungsi Palestina, Sabtu (21/12/2024). Anak-anak Gaza di kamp pengungsian hidup dengan penuh keterbatasan. Mereka harus menghadapi ancaman hawa dingin dan keterbatasan pasokan makanan. Tenda-tenda yang dibangun seadanya tidak melindungi mereka sepenuhnya dari hawa dingin. Agresi Israel ke Palestina telah membuat 90 persen warga Gaza mengungsi dan tinggal di kamp pengungsian.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Israel memutuskan untuk menyetujui perjanjian gencatan senjata dengan Hamas. Ini mencakup pembebasan beberapa sandera Israel yang ditahan di Gaza, penarikan sebagian pasukan Israel, dan penghentian pertempuran.

Tahap pertama gencatan senjata, dimulai pada hari Ahad (19/1/2025) yang akan berlangsung selama 42 hari. Ini menandai titik balik dalam perang selama 15 bulan antara Israel dan Hamas.

Baca Juga

Di mana, perang ini dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Serangan ini kemudian mendatangkan malapetaka di Jalur Gaza.

Kementerian Kesehatan Gaza memperkirakan lebih dari 46.700 orang telah terbunuh sejak 7 Oktober 2023. Lebih dari separuhnya adalah perempuan, anak-anak, atau orang lanjut usia.

Kementerian Kesehatan, yang tidak membedakan antara pejuang Hamas dan warga sipil, mengatakan ribuan orang juga diyakini terkubur di bawah reruntuhan. The Lancet, jurnal medis yang ditinjau oleh rekan sejawat, menerbitkan sebuah penelitian pada 9 Januari 2025, yang memperkirakan lebih dari 60.000 orang terbunuh di Jalur Gaza dari Oktober 2023 hingga Juni 2024.  

Lebih dari 110.000 warga Palestina terluka, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan lebih dari 22.000 di antaranya menderita luka yang mengubah hidup mereka dalam penderitaan.  WHO melaporkan bahwa hanya 16 dari 36 rumah sakit di Gaza yang masih berfungsi sebagian.  

Sementara itu, Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperkirakan sekitar 1,9 juta warga Palestina telah mengungsi sejak 7 Oktober 2023. Atau, sekitar 90 persen dari populasi Gaza sebelum perang yang berjumlah 2,1 juta jiwa.

Sementara, dengan menggunakan data satelit, PBB mengatakan Desember 2024 lalu bahwa 69 persen bangunan di Gaza telah rusak atau hancur.

Bank Dunia pada bulan April menerbitkan sebuah laporan yang mengatakan perang telah menyebabkan kerusakan senilai 18,5 miliar dolar AS  pada infrastruktur penting Gaza. Pada bulan Mei, Program Pembangunan PBB memperkirakan diperlukan biaya antara 40 miliar dolar AS dan 50 miliar  dolar AS untuk membangun kembali Jalur Gaza.

photo
Poin Kesepakatan Gencatan Senjata - (Republika)

sumber : Al Monitor
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement