REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Hari demi hari peperangan Israel melawan Hamas dan gerakan perlawanan Palestina belum berhenti. Ditambah lagi korban jiwa dari kedua pihak berjatuhan. Pasukan Israel pasti ada yang mati setiap hari.
Pemimpin Partai Demokrat Yair Golan mengatakan setiap tentara Israel yang terbunuh di Gaza adalah bukti kelalaian politik dan keamanan pemerintah. Dia menuding perdana menteri Netanyahu memperpanjang perang untuk tujuan politik. Perang di Jalur Gaza sudah berakhir sejak lama. Pemerintahan Netanyahu tidak melakukan apa-apa di sana karena nafsu untuk tetap berkuasa dan berkhayal menyelesaikan konflik di Jalur Gaza.
Dia juga mengatakan bahwa terus berperang di Gaza dengan maksud menekan Hamas membebaskan sandera warga Israel adalah jalan yang buruk. Strategi itu justru membawa Pemerintah Israel menuju perang tanpa akhir di Gaza.
Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid juga mengatakan bahwa kehadiran tentara di Gaza menghalangi kemungkinan mencapai kesepakatan komprehensif untuk mengembalikan tahanan. Dia juga menekankan bahwa kehadiran tentara di Gaza bertentangan dengan kepentingan politik dan keamanan Israel
Halevy ingin terus perang
Kepala Staf Tentara Pendudukan Israel Herzi Halevy bersumpah untuk melanjutkan perang melawan warga Palestina di Jalur Gaza sampai para tahanan Israel yang ditahan di Jalur Gaza dikembalikan.
Hal ini terjadi selama kunjungan untuk menilai situasi di Jabalia, Jalur Gaza utara, didampingi oleh para pemimpin tentara pendudukan, termasuk komandan brigade tempur di Jalur Gaza, menurut pernyataan tentara Israel.