REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali atau yang dikenal sebagai Imam Al-Ghazali dalam kitab Ayyuhal Walad menjelaskan tentang hakikat tawakal dan ikhlas.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, tawakal artinya pasrah diri kepada kehendak Allah dan percaya dengan sepenuh hati kepada Allah. Ikhlas artinya bersih hati dan tulus hati.
Mengenai hakikat tawakal, Imam Al-Ghazali mengatakan tawakal artinya kamu memantapkan itikad kamu dengan janji-janji Allah SWT. Yaitu kamu beritikad bahawasanya segala apa yang telah ditakdirkan bagi kamu itu pasti akan sampai kepada kamu. Tidak mungkin tidak sampai kepada kamu walaupun seluruh makhluk yang ada di alam ini berusaha menghalanginya.
Sebaliknya, apa-apa yang telah ditakdirkan bukan untuk kamu sudah pasti ia tidak akan sampai kepada kamu, walaupun semua makhluk berusaha untuk menyampaikannya kepada kamu.
Imam Al-Ghazali menjelaskan hakikat ikhlas. Ikhlas artinya kamu menjadikan segala amalan kamu hanya untuk Allah SWT dan hati kamu tidak merasa senang dengan pujian manusia. Kamu juga tidak peduli dengan celaan manusia.