REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS — Pasukan keamanan Suriah yang baru berkuasa melancarkan operasi militer besar-besaran di kota Homs, menurut laporan media pemerintah pada Kamis (2/12/2025) seperti dilansir Al Mayadeen.
Sebuah kelompok pemantau menyatakan bahwa operasi tersebut menargetkan dua distrik yang sebagian besar dihuni oleh minoritas Alawite, sekte pendukung Presiden Bashar al-Assad yang digulingkan.
"Kementerian Dalam Negeri, bekerja sama dengan Departemen Operasi Militer, memulai operasi penyisiran besar-besaran di lingkungan kota Homs," kantor berita milik pemerintah SANA mengutip pernyataan seorang pejabat keamanan.
Operasi tersebut, sebagaimana dilaporkan oleh SANA, ditujukan untuk menargetkan penjahat perang. Pasukan keamanan juga menargetkan mereka yang menolak menyerahkan senjata mereka dan pergi ke pusat-pusat pemukiman. Mereka juga diminta untuk mengungkap amunisi dan senjata yang disembunyikan.
Kantor berita tersebut kemudian mengutip seorang pejabat militer yang mengungkapkan bahwa pihak berwenang telah diberitahu beberapa pekan lalu tentang keberadaan "sisa-sisa milisi Assad" di daerah-daerah tertentu di Homs.
Setelah Assad digulingkan oleh kelompok-kelompok yang dipimpin Hayat et-Tahrir al Sham pada bulan lalu, pemerintah transisi telah mendesak mantan wajib militer dan tentara untuk mendaftar dan menyerahkan senjata mereka. SANA mengatakan bahwa pasukan dan unit lapis baja telah dikerahkan di Homs untuk melacak mereka yang menolak menyerahkan senjata di Homs.