Kamis 02 Jan 2025 15:23 WIB

Komandan Armada Kelima AS Gelengkan Kepala Merespons Kedahsyatan Rudal Houthi Yaman

Houthi akan terus tembakkan rudal ke Israel dan kapal di laut merah.

Kapal perang berbendera Amerika Serikat.
Foto: anadoulu/antara
Kapal perang berbendera Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Akhir 2024 menjadi momentum evaluasi militer negara super power Amerika Serikat. ‘Paman Sam’ yang selama ini dikenal memiliki kekuatan tempur nomor wahid di dunia, ternyata harus mengakui kehebatan rudal jarak jauh Houthi Yaman.

Komandan Armada Kelima Angkatan Laut Amerika Charles Bradford Cooper mengaku baru kali ini ada militer yang berani merudal kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat yang sudah menjelajahi semua benua. Juga sudah berperang di banyak kawasan di dunia.

Baca Juga

Saat memasuki laut merah dan mendekati area perairan Yaman, kapal perangnya dirudal oleh Houthi. Hal itu mengakibatkan bagian depan kapal terbakar hebat disertai dengan bumbungan asap hitam. Militer Amerika Serikat tak menyangka hanya dalam waktu 2 menit dari mulai diluncurkan, rudal Houthi sudah mengenai sasaran tembak. Kondisi itu tidak memberi ruang dan kesempatan Angkatan Laut Amerika meluncurkan senjata antirudal untuk menangkal serangan Houthi.

Sebelumnya, Juru Bicara Militer Houthi Yaman Brigadir Jenderal Yahya Saree sudah memberikan peringatan kepada Amerika dan sekutunya, termasuk Israel untuk tidak melakukan operasi militer di tanah Yaman. Mereka diperingatkan untuk tidak membawa alat persenjataan apapun yang memasuki area Yaman.

Apabila peringatan itu tidak diindahkan, maka militer Houthi akan melakukan tindakan terukur sebagai upaya mempertahankan kedaulatan Yaman.

Bukan yang pertama

Serangan Houthi pada akhir 2024 bukanlah yang pertama. Pada November lalu, Houthi, menyerang kapal induk USS Abraham Lincoln di Laut Arab dan dua kapal perusak di Laut Merah dengan pesawat nirawak dan rudal balistik.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement