Jumat 27 Dec 2024 18:16 WIB

Wafatnya Putra Rasulullah

Ibrahim adalah putra Nabi Muhammad SAW yang wafat saat masih bayi.

ILUSTRASI Nabi Muhammad SAW.
Foto: Republika.co.id
ILUSTRASI Nabi Muhammad SAW.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki tahun kesembilan Hijriyah, posisi umat Islam kian kuat. Nabi Muhammad SAW tidak hanya melakukan dakwah lisan, tetapi juga dengan mengirimkan surat-surat kepada sejumlah penguasa, baik yang berbangsa Arab maupun non-Arab.

Salah satu pemimpin yang mendapatkan surat dari Rasulullah SAW ialah Muqauqis. Ia merupakan penguasa Mesir.

Baca Juga

Muqauqis mengapresiasi surat Nabi SAW. Sebagai balasan, ia mengirimkan banyak hadiah kepada Rasulullah SAW. Di antara pemberiannya itu adalah dua budak perempuan, yakni Mariyah al-Qibthiyah dan adik wanita itu, Sirin.

Sesampainya di Madinah, Mariyah kemudian diperistri oleh Rasulullah SAW. Adapun Sirin menjadi pasangan bagi Hasan bin Tsabit.

Allah menghendaki Mariyah sebagai perempuan istimewa. Sebab, di antara istri-istri Nabi SAW pada saat itu, hanya dialah yang hamil.

Lahirnya Ibrahim

Mariyah melahirkan seorang bayi laki-laki. Anak itu lalu diberi nama oleh Nabi Muhammad SAW, yakni Ibrahim.

Nama itu merujuk pada sosok leluhur beliau, yakni Nabi Ibrahim AS. Senyum bahagia terpancar dari wajah Nabi SAW. Para sahabat yang mendengar kabar kelahiran tersebut juga mengucapkan selamat.

“Tadi malam aku dikaruniai seorang anak laki-laki. Aku memberinya nama Ibrahim, seperti nama kakek buyutku (Nabi Ibrahim AS),” kata Nabi SAW memberikan kabar tentang kelahiran anaknya itu, seperti disebut dalam hadis sahih riwayat Imam Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad.

Sebagai wujud syukur, Nabi mengadakan akikah dengan menyembelih kambing serta bersedekah perak kepada kaum miskin. Bobot perak yang diberikan setara berat rambut sang bayi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement