Sabtu 21 Dec 2024 09:21 WIB

Pidato Prabowo untuk Palestina Dinilai Tunjukkan Komitmen Kuat RI

Pidato Prabowo sebagai pesan mendalam tentang pentingnya persatuan.

Presiden RI Prabowo Subianto memberikan pidato di depan ratusan mahasiswa Al-Azhar asal Indonesia di Gedung Al-Azhar Conference Center, Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, Rabu (18/12/2024).
Foto: Antara/Mentari Dwi Gayati
Presiden RI Prabowo Subianto memberikan pidato di depan ratusan mahasiswa Al-Azhar asal Indonesia di Gedung Al-Azhar Conference Center, Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, Rabu (18/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Yayasan Universitas Jayabaya Moestar Putra Jaya Moeslim mengapresiasi pidato Presiden Prabowo Subianto di KTT D-8 di Kairo, Mesir terkait Palestina.

Moestar menilai pidato Prabowo sebagai pesan mendalam tentang pentingnya persatuan dan kekuatan negara-negara Muslim untuk memberikan dukungan nyata kepada Palestina.

Baca Juga

"Pidato Prabowo berhasil menyentuh hati banyak orang, termasuk saya. Dengan penuh keberanian, beliau menyampaikan pesan penting, "Kalau kita lemah, bagaimana bisa dukung Palestina?” ujar Moestar.

Moestar menilai sebagai seorang pemimpin, Prabowo menunjukkan pemahaman mendalam terhadap dinamika geopolitik dan tantangan dunia Islam saat ini.

Dalam pidatonya, beliau tidak hanya menyerukan dukungan terhadap Palestina, tetapi juga menyoroti kelemahan terbesar yang sering menghambat langkah kolektif yakni perpecahan di antara negara-negara Muslim itu sendiri.

"Pernyataan beliau mengingatkan kita bahwa solidaritas tanpa tindakan nyata hanyalah sekadar simbolisme," jelas Moestar.

Moestar mengangumi ketegasan dan visi yang ditunjukkan Prabowo di tengah suasana dunia yang penuh ketidakpastian.

Pidato Prabowo menurutnya menjadi pengingat bahwa perjuangan untuk Palestina adalah perjuangan bersama, yang memerlukan kekuatan kolektif, bukan retorika semata.

Ia juga menyakini Indonesia sebagai bangsa dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, di bawah kepemimpinan Prabowo, memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak persatuan dunia Islam.

"Pidato Prabowo bukan hanya ucapan semata, tetapi juga komitmen untuk membawa isu Palestina ke meja diplomasi internasional dengan langkah-langkah yang nyata dan strategis," tambahnya.

Ia berharap, pidato Prabowo tidak hanya menjadi pengingat, tetapi juga menjadi awal dari langkah-langkah konkret yang lebih besar. Dunia Islam membutuhkan pemimpin yang tidak hanya memiliki keberanian untuk berbicara, tetapi juga kemampuan untuk bertindak.

Menurutnya, Prabowo mengajarkan perjuangan untuk Palestina adalah perjuangan untuk keadilan.

Pidato Prabowo juga mengingatkan bahwa kekuatan bukan hanya tentang senjata atau kekayaan, tetapi tentang kemampuan untuk bersatu dan bekerja bersama demi tujuan yang lebih besar.

Moestar berharap pidato ini menjadi penggerak solidaritas, bukan hanya di kalangan pemimpin, tetapi juga di hati setiap Muslim di seluruh dunia.

"Pidato ini menyadarkan kita bahwa dunia Islam membutuhkan lebih banyak pemimpin seperti Prabowo—pemimpin yang berani, tegas, dan memiliki visi jangka panjang untuk menciptakan perubahan nyata. Perjuangan untuk Palestina adalah perjuangan kita semua," tambahnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement