Kamis 12 Dec 2024 11:17 WIB

Preman Era Abasiyah Taubat Jadi Ulama Besar

Ayat Alquran yang dibacakan menyentuh hati Fudhail hingga dia gemetar.

Rep: MgRoL153/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ustadz Adi Hidayat (UAH)
Foto: Republika
Ustadz Adi Hidayat (UAH)

REPUBLIKA.CO.ID,Ustadz Adi Hidayat (UAH) dalam salah satu ceramahnya di Youtube mengisahkan perjalanan hidup Fudhail bin Iyadh, seorang preman sekaligus perampok terkenal di masanya, yang akhirnya bertaubat dan menjadi ulama besar.

Fudhail bin Iyadh, yang wafat pada tahun 187 Hijriyah, awalnya dikenal sebagai perampok spesialis yang menguasai jalur perdagangan antara Siris dan Abu Warda, sehingga banyak kafilah yang takut melewati rutenya.  

Baca Juga

Kisah perubahan hidup Fudhail dimulai ketika sekelompok pedagang memutuskan melewati rute yang dijaga Fudhail. Mereka mengandalkan doa dan ayat-ayat Alqur'an sebagai bentuk perlindungan. Salah satu ayat yang dibacakan adalah Surah Al-Hadid ayat 16, yang menyentuh hati Fudhail hingga membuatnya gemetar dan pingsan.  

Ayat kedua dari Surah Az-Zariyat ayat 50 yang berbunyi "Fafirru ilallah" (segera kembali kepada Allah), semakin menghunjam hati Fudhail. Ayat ketiga, Surah Az-Zumar ayat 54, mendorongnya untuk segera bertaubat. Sentuhan spiritual dari tiga ayat ini membuat Fudhail meninggalkan kejahatannya.  

Dia berkata kepada anak buahnya, "Pergilah kalian semua, sudah saatnya saya meninggalkan perbuatan ini." Sejak itu, Fudhail memutuskan mengabdikan hidupnya untuk mendekatkan diri kepada Allah.  

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement