Kamis 05 Dec 2024 09:54 WIB

Terancam Diganti Trump, Kandidat Menhan yang Pernah Teriakkan 'Bunuh Muslim' Membela Diri

Trump dilaporkan sedang mempertimbangkan Ron DeSantis sebagai menteri pertahanan

Pete Hegseth
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Pete Hegseth

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kandidat menteri pertahanan dari kabinet presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Donald Trump, Pete Hegseth, menyatakan pada Rabu (4/12/2024) bahwa ia tidak akan mundur. Sikapnya ini dinyatakan meski ada tuduhan penyalahgunaan alkohol dan pelecehan seksual pada masa lalunya, yang berpeluang menghalangi pengukuhannya di Kongres.

"Pejuang kita tidak pernah mundur, dan begitu pula saya," tulis Hegseth di X. Hegseth, yang juga pernah mengumpat umat Islam dengan perkataan 'Bunuh Semua Muslim, menyatakan,  dia akan memimpin Pentagon untuk para pejuang perang, bukan para penghasut perang.

Baca Juga

Ia menegaskan, kaum kiri takut pada para pengganggu dan agen perubahan. "Mereka takut pada [Trump] — dan saya. Jadi, mereka mencoreng dengan sumber-sumber palsu, anonim, dan cerita-cerita yang tidak masuk akal. Mereka tidak menginginkan kebenaran."

Menurut sumber-sumber yang dikutip oleh Wall Street Journal (WSJ) pada Rabu, Presiden terpilih AS Donald Trump dilaporkan sedang mempertimbangkan Gubernur Florida Ron DeSantis untuk jabatan menteri pertahanan, menggantikan Hegseth.

Pencalonan Hegseth telah memicu kejutan di dalam sektor pertahanan AS. Seorang pelobi industri pertahanan mengatakan kepada Politico, banyak yang mengantisipasi calon dengan pengalaman signifikan dalam pertahanan untuk memimpin Pentagon tersebut.

Meskipun DeSantis adalah pesaing utama, sumber-sumber mencatat bahwa ia bukan satu-satunya kandidat yang dipertimbangkan. Nominasi dalam 48 jam ke depan dinilai kan menjadi sangat penting dalam proses pengambilan keputusan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement