REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Haedar Nashir memimpin groundbreaking pembangunan Rumah Sakit (RS) Akademik Universitas Muhammadiyah Kupang pada hari ini. Kegiatan ini juga berlangsung dalam rangka Tanwir dan peringatan Milad ke-112 Muhammadiyah yang berpusat di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.

Dalam sambutannya, Haedar Nashir mengatakan, groundbreaking RS Akademik UM Kupang menandai satu khidmat baru dari Persyarikatan untuk seluruh masyarakat setempat, tanpa memandang identitas keagamaan. Di NTT, Muhammadiyah telah mendirikan pelbagai amal usaha, termasuk STKIP Kalabahi, Universitas Muhammadiyah Maumere, dan tentunya Universitas Muhammadiyah Kupang.

"Kami ingin terus melakukan pengkhidmatan. Harapan kami, kita bisa terus bersama-sama seluruh masyarakat, pemerintah daerah, dan kekuatan-kekuatan civil society. Mari, bangun NTT bersama," ujar Haedar Nashir di Kupang, NTT, Selasa (3/12/2024).

Tidak hanya menjadi fasilitas bagi Universitas Muhammadiyah Kupang, yang kini memiliki lebih dari 9 ribu mahasiswa. RS Akademik ini, bila nanti terwujud, juga menjadi tonggak penting untuk membangun kesehatan masyarakat NTT dan seluruh kawasan Indonesia timur.

Kemandirian Muhammadiyah dalam memberikan pelayanan tanpa terkecuali, katanya, tidak menutup diri dari kolaborasi. Pembangunan rumah sakit ini pun diharapkan dapat didukung oleh banyak pihak, tak cukup Muhammadiyah saja.

"Muhammadiyah adalah organisasi yang amanah dan kerjanya berbasis sistem sehingga segala partisipasi bisa diwujudkan dan dipertanggungjawabkan," ujar dia.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir menunjukkan naskah yang berisi tulisan tangan tentang harapan dan visi pembangunan Rumah Sakit Akademik Universitas Muhammadiyah Kupang di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (3/12/2024). - (dok ist)

KAPSUL WAKTU. Unsur Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bersama dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Nusa Tenggara Timur (NTT) saat menghadiri acara groundbreaking pembangunan Rumah Sakit Akademik Universitas Muhammadiyah Kupang di Kupang, NTT, Selasa (3/12/2024). Kapsul waktu ini berisi dokumen-dokumen, termasuk foto-foto dan naskah tulisan tangan para tokoh Muhammadiyah, yang ditanam, untuk kemudian disimpan di dalam tanah bagian fondasi RS tersebut. Nantinya, dalam 50 tahun mendatang, Kapsul Waktu itu dapat diangkat dan dibuka lagi. - (dok rep hasanul rizqa)

Kapsul waktu

Sebagai informasi, RS Akademik Universitas Muhammadiyah Kupang ini dibangun di atas lahan seluas 2.968 meter persegi, dan direncanakan akan dibangun setinggi tujuh lantai untuk Pendidikan dan pelayanan bagi masyarakat Kupang dan semuanya.

Dalam acara groundbreaking ini pula, Haedar Nashir beserta unsur-unsur Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, PP 'Aisyiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah NTT, dan Rektor UM Kupang menanam "kapsul waktu." Benda itu ditanam dalam tanah yang menjadi bagian dari area kompleks pembangunan RS Akademik UM Kupang.

Benda itu diisi berbagai dokumen, termasuk foto-foto dan naskah tulisan tangan yang memuat harapan Muhammadiyah. Rencananya, "kapsul waktu" yang ditanam hari ini akan dibuka 50 tahun ke depan atau 2075.

"Ini berisi harapan-harapan kemajuan untuk Muhammadiyah, terlebih dalam melayani umat, masyarakat, dan bangsa tanpa terkecuali," ucap Haedar.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir meletakkan Kapsul Waktu di dalam fondasi saat acara Groundbreaking Pembangunan Rumah Sakit Akademik Universitas Muhammadiyah Kupang di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa (3/12/2024). - (dok ist)

Ikuti Whatsapp Channel Republika