REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perang antara Lebanon dan Israel dalam satu tahun terakhir akhirnya menemui jalan terang.
Perang itu dimulai ketika kelompok Hizbullah di Lebanon memulai serangkaian serangan terhadap Israel, tak lama setelah kelompok Hamas Palestina melancarkan serangan lintas batas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
Hizbullah mengatakan serangannya itu dimaksudkan untuk menunjukkan solidaritas kepada Hamas dan rakyat di Jalur Gaza. Serangan juga ditujukan untuk menekan Israel agar melakukan gencatan senjata di daerah kantong pesisir yang terkepung itu.
Sebagai aksi balasan, Israel membalas dengan serangan udara ke negara itu untuk melawan apa yang mereka sebut sebagai sasaran Hizbullah. Mereka kemudian memperluas serangan dengan invasi darat ke Lebanon pada Oktober.
Serangan Israel ke Lebanon hingga saat ini telah menewaskan total 3.823 orang dan melukai 15.859 orang lainnya.
Melalui upaya diplomatik yang diupayakan oleh AS dan Prancis, perang tersebut akhirnya dapat diakhiri.
Dan berikut adalah reaksi dunia terhadap gencatan senjata yang akhirnya dapat diwujudkan antara Lebanon dan Israel, dikutip dari berbagai sumber:
Turki
Turki menyambut kesepakatan gencatan senjata antara Lebanon dan Israel, menurut Kementerian Luar Negeri Turki pada Rabu.