Selasa 26 Nov 2024 18:36 WIB

Fitrah Manusia Mengakui Adanya Tuhan

Kecenderungan manusia adalah menghamba kepada Tuhan.

Fitrah manusia mengakui adanya Tuhan (ilustrasi).
Foto: Antara/Retno Esnir
Fitrah manusia mengakui adanya Tuhan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbeda dengan hewan, manusia dikaruniai dengan akal. Maka, tiap insan menjalani kehidupan di muka bumi tidak sekadar untuk melampiaskan nafsu berkembang biak. Lebih dari itu, dalam dirinya muncul keinsafan untuk menemukan hakikat.

Islam mengajarkan, manusia memiliki fitrah atau pembawaan yang ada sejak mereka dilahirkan. Seperti dijabarkan Prof Yunahar Ilyas dalam bukunya, Tipologi Manusia Menurut Al-Qur’an (2007, Labda Press), para ilmuwan Muslim telah memberikan pendapatnya masing-masing, bersandar pada Alquran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga

Misalnya, Ibnu Katsir, yang membahas surah al-A'raf ayat ke-172. Terjemahannya sebagai berikut.

"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): 'Bukankah Aku ini Tuhanmu?'

Mereka menjawab: 'Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.' (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: 'Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).'"

Menurut Ibnu Katsir, ayat di atas menjelaskan, setiap anak cucu Nabi Adam AS telah bersaksi sebelum mereka dilahirkan ke dunia. Kesaksian itu pada intinya menegaskan, Allah SWT adalah Rabb, Raja (Malik), dan Tuhannya. Tidak ada satu zat pun yang berhak disembah selain Allah saja.

Pendapat itu, kata Yunahar Ilyas, termaktub dalam kitab Mukhtashar Tafsir Ibn Katsir II. Berangkat dari penjelasan Ibnu Katsir itu, dapatlah dipahami bahwa setiap manusia memiliki fitrah bertauhid. Allah SWT memerintahkan kepada mereka agar tetap berada dalam fitrah tersebut. Caranya dengan mengikuti agama Allah yang lurus (Islam).

"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui" (QS ar-Rum: 30).

Dalam suatu hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Setiap manusia dilahirkan ibunya di atas fitrah. Kedua orang tuanya yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi."

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement