Kamis 17 Oct 2024 14:42 WIB

Erick Thohir Masuk Kabinet Lagi, Ini Harapan PP Muhammadiyah

Erick Thohir dinilai sebagai sosok pekerja keras yang bisa berbuat lebih.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Menteri BUMN Erick Thohir tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh yang diyakini bakal menjadi calon menteri/kepala lembaga negara untuk pemerintahan baru ke depan.
Foto: Republika/Prayogi
Menteri BUMN Erick Thohir tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh yang diyakini bakal menjadi calon menteri/kepala lembaga negara untuk pemerintahan baru ke depan.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pada Rabu (16/10/2024) para calon menteri berkumpul di Hambalang tempat kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mendapatkan pembekalan. Salah seorang tokoh yang hadir adalah Erick Thohir.

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Buya Anwar Abbas mengatakan, jika diamanahkan sebagai Menteri BUMN lagi, maka Erick thohir dinilai Pranowo layak untuk kembali mengemban tugasnya. Dia pun berharap, Erick sebagai sosok pekerja keras bisa berbuat lebih banyak lagi untuk rakyat. 

Baca Juga

"Sebagai rakyat biasa kita berharap agar Erick Thohir ke depan lewat BUMN-nya bisa berbuat lebih banyak lagi bagi rakyat, apalagi tugas pokok dan fungsi dari kementerian yang beliau pimpin  adalah membantu presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara di bidang BUMN," kata Buya Anwar kepada Republika.co.id, Kamis (17/10/2024). 

Dia pun melihat beberapa hal penting yang telah disampaikan presiden Prabowo Subianto kepada para menterinya. Pertama, menurut dia, Prabowo berpesan agar para menterinya tidak menggunakan anggaran penerimaan dan belanja negara (APBN) untuk kepentingan pribadi. 

"Pesan ini maksudnya tentu menghendaki setiap orang di negeri ini terutama yang terkait dengan tugas negara agar jangan mengambil sesuatu yang bukan haknya. Ini artinya presiden sangat mengharapkan agar setiap BUMN benar-benar menerapkan good governance  dan good corporate governance secara serius dan bersungguh-sungguh," jelas Buya Anwar. 

Kedua, lanjut dia, Prabowo jug berharap kepada para menterinya nanti untuk bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Terkait hal ini, menurut Buya Anwar, orang-orang biasanya membicatakan tentang efisiensi.

"Konstitusi kita seperti terdapat dalam UUD 1945 Pasal 33 terlihat tidak anti terhadap hal demikian, tapi efisiensi yang diinginkan oleh bangsa ini adalah efisiensi yang berkeadilan bukan efisiensi yang zalim kepada rakyat dan kemanusiaan," ucap dia. 

Menurut dia, Prabowo menekankan tentang masalah pertumbuhan ekonomi ini karena ingin menjadikan Indonesia menjadi negara yang makmur. "Ini artinya Prabowo tidak hanya ingin mengejar sisi pertumbuhan ekonomi saja tapi juga pemerataan agar tercipta stabilitas nasional dalam segala bidang," kata Waketum MUI ini. 

"Saya yakin Erick Thohir sudah sangat paham akan pesan-pesan dari Prabowo tersebut," jelas dia. 

Namun, Buya Anwar berharap kedepannya agar Erick Thohir bisa membantu presiden dalam membuat negara ini seperti Singapura, di mana di negara tersebut tidak ada kelompok usaha mikro dan ultra mikro. Tapi, yang ada hanya usaha besar, menengah dan kecil saja .  

"Jadi negara dan rakyat mereka benar-benar sudah makmur seperti yang diinginkan Prabowo. Berbeda halnya dengan apa yang ada di negara kita saat ini, di mana jumlah usaha mikro dan ultra mikronya masih sangat-sangat besar yaitu sekitar 98,67 persen. Hal ini tentu sangat-sangat  menyedihkan," kata Buya Anwar. 

"Untuk itu kita berharap agar erick thohir dalam periode kedua kepemimpinannya di Kementerian BUMN bisa berbuat lebih fokus lagi untuk menaikkan para pengusaha mikro dan ultra mikro ini ke kelompok usaha kecil dan kalau bisa ke kelas menengah," jelas dia. 

Memang, tambah dia, pekerjaan tersebut tidaklah mudah, tapi bukan berarti tidak bisa. Asalkan, ada affirmative action dari pihak pemerintah, terutama dari Menteri BUMN. 

Dia menambahkan, kalau Erick bisa melakukan hal ini secara sistimatis dan terukur, misalnya dengan menargetkan 10 persen saja setiap tahun pengusaha mikro dan ultra mikro bisa naik kelas menjadi pengusaha kecil, maka dalam rentang waktu satu periode berarti kenaikannya menjadi  50 persen.

"Mengenai sisanya yang 48,67 persen biarlah itu nanti menjadi tugas pemerintahan berikutnya. Bisakah? Kalau Singapura saja bisa mengapa kita tidak, karena seperti kata-kata orang bijak di mana ada kemauan disitu pasti ada jalan," kata dia. 

"Selamat bertugas kembali Pak Erick. Doa kami untuk Bapak," ucap Buya Anwar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement