Sabtu 12 Oct 2024 17:54 WIB

Greta Thunberg: Jangan Mengaku Aktivis Iklim Jika tak Berjuang untuk Palestina

Thunberg mengorganisir pawai damai di Italia utara dengan lebih dari seribu peserta.

Greta Thunberg (Kiri)
Foto:

Greta Thunberg sebelumnya menuduh polisi Jerman pada Rabu mengancam dan membungkam para aktivis pro-Palestina. Tuduhan itu dilontarkan sehari setelah polisi di Dortmund menutup sebuah kamp protes yang telah berlangsung selama empat bulan dimana aktivis berusia 21 tahun itu  diundang untuk bergabung.

“Polisi mengatakan bahwa mereka akan menangkap saya jika saya pergi ke sana,” cuit Thunberg di akun X-nya. ”Semua ini terjadi hanya karena para mahasiswa mengundang saya untuk berbicara di acara mereka, dan saya telah menghadiri sebuah protes [pro-Palestina] di Berlin sehari sebelumnya yang kemudian dibubarkan oleh polisi. Jerman mengancam dan membungkam para aktivis yang berbicara menentang genosida dan pendudukan."

Polisi Jerman menyatakan pada Selasa malam, “Kejadian-kejadian terbaru yang terkait dengan Thunberg telah membuatnya dinilai sebagai partisipan yang bersedia melakukan kekerasan.” Pernyataan ini kemudian ditarik kembali oleh polisi, yang menyatakan bahwa hal itu merupakan “kesalahan internal”, seperti dikutip dari Anadolu Ajansi.

Pada Rabu, seorang juru bicara polisi mengatakan sebuah penjelasan tentang masalah ini sedang dipersiapkan. Polisi mengatakan bahwa kamp di Dortmund telah ditutup karena penampilan Thunberg dapat menarik lebih banyak orang.

Thunberg telah berulang kali menyatakan solidaritasnya terhadap Palestina dan menuduh Israel melakukan genosida. Komisioner anti-Semitisme pemerintah Jerman, Felix Klein, menuduhnya telah membuat pernyataan “anti-Israel dan anti-Semit”. Kaum Zionis dan para pendukungnya sering mencampuradukkan kritik yang sah terhadap negara Zionis Israel dengan rasisme anti-Yahudi yang ilegal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement