REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Bappenas, Amich Alhumami (Cak Amich), program makan bergizi gratis yang diusung presiden terpilih Prabowo Subianto sangat relevan dengan kondisi Indonesia saat ini. Dia menilai, Presiden Prabowo tengah berupaya membangun pondasi investasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Jebolan International Development Studies (IDS) University of Sussex Inggris ini mengatakan, gagal tumbuh kembang anak atau stunting di Indonesia harus segera diatasi. Karena jika tidak diatasi, maka anak umur belasan tahun akan kesulitan mengikuti pembelajaran.
"Maka dalam konteks ini lah letak pentingnya, dan ada dasar argumentasi ilmiah mengapa program makan bergizi dan bantuan gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita itu relevan dan sangat diperlukan untuk Indonesia saat ini," ujar Amich dalam Seminar Nasional bertema "Investasi Pendidikan untuk Pembangunan Bangsa: “Gerakan Filantropi Menyiapkan SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2045” di Hotel Borobudur Jakarta, Senin (30/9/2024).
Menurut peraih master pendidikan dari George Mason University Amerika Serikat ini, program-program pembangunan gizi tersebut disiapkan Prabowo dalam rangka menyiapkan generasi emas pada beberapa dekade ke depan.
"Jadi bapak presiden terpilih bapak Jenderal Prabowo Subianto berusaha untuk meletakkan dasar-daaar yang kokoh dengan memperbaiki untuk investasi di sektor pendidikan dan kesehatan melalui prmbangunan gizi," ucap dia.
Sepanjang satu dekade 2014-2024, Kabinet Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumandangkan signifikansi akses, kualitas dan relevansi SDM dan Iptek dalam Pembangunan Berkelanjutan (SGD's). Tak kurang, Presiden terpilih Prabowo Subianto juga memasukan kualitas SDM sebagai salah satu misi super penting dalam Asta Cita (8 misi), yaitu “Memperkuat pembangunan SDM, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas”.
Dalam rancangan teknokratik rencana pembangunan jangka panjang nasional (RPJPN) 2025-2045 yang disusun Bappenas, misi tersebut menjadi agenda pertama dari total delapan agenda pembangunan Indonesia Emas 2045, yang disebut dengan transformasi Indonesia.
Pilar pertamanya adalah transformasi sosial. Berikutnya transformasi ekonomi, tata kelola, supremasi hukum, stabilitas, dan kepemimpinan, ketahanan sosial budaya dan ekologi, pembangunan kewilayahan yang merata dan berkeadilan, sarana dan prasarana yang berkualitas dan ramah lingkungan, serta kesinambungan pembangunan.
Lihat halaman berikutnya >>>