Jumat 27 Sep 2024 08:50 WIB

Abu Musa, Sahabat Nabi Pelopor Tradisi Bersalaman

Abu Musa al-Asy’ari berasal dari Yaman dan berislam sejak masa sebelum Hijriyah.

Ilustrasi Sahabat Nabi
Foto:

Tidak lama sesudah datangnya Abu Musa dan kawan-kawan, tibalah rombongan Ja’far bin Abu Thalib. Sementara itu, Rasulullah SAW baru saja pulang dari kemenangan di Benteng Khaibar. Tiba di Madinah, beliau menjamu mereka semua.

Berkata Abu Musa, “Kami bertemu Rasulullah SAW bersamaan dengan penaklukkan Khaibar. Beliau memberi kami (ghanimah). Hal itu tidak beliau lakukan kepada siapapun yang tidak turut penaklukan Khaibar kecuali orang-orang yang berlayar di kapal menuju Madinah bersama Ja’far dan sahabatnya. Mereka mendapat bagian juga seperti kami.”

Besarnya perhatian dan kasih sayang Rasulullah SAW kepada Abu Musa al-Asy’ari. Bahkan, sang sahabat pernah didoakan. “Ya Allah,” ucap Nabi SAW dalam munajatnya, “ampunilah dosa Abdullah bin Qays. Masukkanlah ia pada hari kiamat di tempat yang terpuji.”

Di antara para sahabat, Abu Musa dikenang antara lain sebagai pembaca Alquran dengan suara nan merdu.

Kalangan sejarawan menggolongkan dirinya sebagai ahli agama. Asy-Sya’bi menyatakan, “Ahli fikih dari kalangan sahabat Nabi Muhammad SAW ada enam orang, yakni Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Mas’ud, Zaid, Abu Musa al-Asy’ari, dan Ubay bin Ka’ab.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement