REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Abad ke-10 hingga ke-13 Masehi merupakan era keemasan peradaban Islam. Salah satu bidang yang turut mewarnai masa ini adalah kesusastraan.
Kreativitas para penulis Muslim semakin gencar dan menyumbang begitu banyak bagi kesusastraan dunia. Pengaruh peradaban Islam ini diketahui amat besar bagi Pencerahan Eropa atau Renaisans.
Mengutip pendapat Purgstall dalam bukunya, Literature Geschicte der Araber, guru besar Universitas Paramadina Prof Abdul Hadi menyebutkan, Maqamat karya al-Hariri (wafat 1121 M) merupakan teks sastra Arab yang sangat memengaruhi para penulis Eropa.
Sebagai contoh kemudian, siapa kini yang tidak mengenal novel legendaris dari sastra Spanyol, tulisan Cervanthes, Don Quixote? Ternyata, karya tersebut disadur dari tulisan sejarawan Arab abad ke-13, Said Hamid bin Anjili.
Demikian pula dengan karya-karya fiksi Eropa periode romantisme dan sebagainya. Misalnya, Robinson Crusoe oleh Daniel Defoe, The Jungle Books oleh Rudyard Kipling, atau Tarzan karya Jonathan Swift. Menurut Abdul Hadi WM dalam Cakrawala Budaya Islam, itu semua dipengaruhi Hayyib Yaqzan karya sastrawan Muslim Andalusia abad ke-12, Ibnu Tufayl.
Karya-karya dari Dunia Islam lainnya yang begitu berpengaruh terhadap Eropa antara lain Khalilah wa Dimnah oleh Ibn al-Muqafa', Alf Laylah wa Laylah (Seribu Satu Malam), Mantiq at-Tayr oleh 'Attar, Masnawi oleh Jalaluddin Rumi, Diwan oleh Hafez, Ruba'iyat oleh Umar Khayyam, dan Hikayat Isra' Miraj oleh Bayazit Bistami.
Hikayat Isra' Miraj mengilhami Dante Alighieri untuk menulis Divine Comedy (terbit tahun 1320). Faust I dan Faust II karya Goethe, yang menceritakan penerbangan Faust dan Mephistopeles, menurut Abdul Hadi, mengingatkan pembacanya pada adegan penerbangan Aladin bersama Jin Ifrit dalam Seribu Satu Malam.
Cerita berbingkai
Salah satu warisan terbesar kesusastraan Islam untuk dunia adalah hikayat Seribu Satu Malam. Di dalamnya terhimpun macam-macam dongeng yang muncul pada masa keemasan Islam. Formatnya juga beraneka, mulai dari fabel, cerita fantasi, romansa, hingga anekdot.
Dalam bahasa Arab, judulnya adalah Alf Laylah wa-Laylah. Edisi bahasa Inggrisnya biasanya berjudul The Arabian Nights.
Aneka ragam narasi di dalam Seribu Satu Malam dibingkai dalam struktur cerita inti, yang mengisahkan kegelisahan tokoh fiktif Raja Syahrayar. Alkisah, penguasa Sasania itu kaget ketika mengetahui istri saudaranya selingkuh. Dia lantas mulai mencurigai bibit-bibit pengkhianatan mungkin saja terjadi di rumah tangganya sendiri.