REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ada sebuah wasiat dari Nabi Muhammad SAW untuk umat manusia, wasiatnya singkat namun mungkin akan sulit dikerjakan bagi sebagian orang. Wasiat tersebut disampaikan rasulullah SAW kepada seorang sahabatnya sebagaimana diriwayatkan Abu Hurairah Radhiyallahu anhu.
Diriwayatkan seorang sahabat bernama Jariyah bin Qudamah meminta wasiat kepada Nabi Muhammad SAW. Dia meminta wasiat yang singkat dan padat agar dapat dengan mudah menghafalnya serta mengamalkannya.
Maka Rasulullah SAW memberi wasiat kepada Jariyah bin Qudamah agar tidak marah. Kemudian Jariyah bin Qudamah mengulangi permintaannya meminta wasiat kepada Rasulullah SAW. Tetapi Rasulullah SAW tetap berpesan kepadanya agar tidak marah.
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Muhammad SAW. Laki-laki itu berkata, "Berilah aku wasiat."
Nabi Muhammad SAW menjawab, "Kamu jangan marah."
Laki-laki itu mengulangi permintaannya berulang-ulang.
Kemudian Nabi Muhammad SAW bersabda, "Kamu jangan marah." (HR Imam Al-Bukhari).
Riwayat tersebut menunjukan bahwa marah adalah pangkal berbagai kejahatan. Sedangkan menangkal diri dari marah adalah pangkal segala kebaikan.
Marah adalah bara yang dilemparkan setan ke dalam hati anak Adam yakni manusia, sehingga menjadi mudah emosi. Dadanya membara, urat syarafnya menegang dan wajahnya memerah. Terkadang ucapan kotor, keji dan caci maki. Begitu pula tindakannya menjadi tidak masuk akal.
Definisi marah adalah bergejolaknya darah dalam hati untuk menolak gangguan yang dikhawatirkan terjadi atau karena ingin balas dendam kepada orang yang menimpakan gangguan padanya. Marah banyak sekali menimbulkan perbuatan yang diharamkan seperti memukul, melempar barang, menyiksa dan menyakiti.
Marah juga menimbulkan perkataan yang diharamkan seperti menuduh, mencaci maki, berkata kotor dan berbagai bentuk kezaliman serta permusuhan. Bahkan karena marah bisa sampai membunuh dan menjadi kufur.