Jumat 13 Sep 2024 06:23 WIB

Mukjizat Makanan Rasulullah, Hanya Satu Periuk Bisa untuk Tiga Ratus Orang

Nabi meletakkan tangannya kepada bubur tersebut.

ILUSTRASI Rasulullah SAW.
Foto:

“Aku melihat Nabi SAW meletakkan tangannya pada bubur tadi dan mengucap sesuatu seperti yang Allah kehendaki. Setelah itu, beliau memanggil sepuluh orang sepuluh orang untuk makan darinya. Beliau berkata kepada mereka, ‘Sebutlah nama Allah dan hendaknya setiap orang memakan yang dekat dengannya.’ Merekapun makan sampai kenyang. 

Sekelompok orang keluar dan sekelompok lainnya masuk sampai semuanya makan. Sesudah itu, Rasulullah berkata kepadaku, ‘Wahai Anas, angkatlah!’ Saat kuangkat, aku tidak mengetahui apakah lebih banyak ketika kuletakkan atau ketika kuangkat.” (HR Bukhari) 

Selain itu, Said Nursi juga mengungkapkan bahwa Nabi SAW bertamu ke rumah Abu Ayyub al-Anshari. Suatu hari Abu Ayyub membuat makanan secukupnya untuk Rasul SAW dan Abu Bakar RA. Lalu Nabi SAW berkata kepadanya:

“Panggillah 30 orang pembesar kaum Anshar!” Ia pun memanggil mereka. Maka, mereka makan sampai selesai. Setelah itu Nabi SAW bersabda: 

“Panggillah 60 orang!” Kondisinya sama seperti sebelumnya. Beliau kembali bersabda, “Panggillah 70 orang!” Maka mereka makan sampai selesai. Begitu keluar, setiap orang dari mereka masuk Islam dan berbaiat. Abu Ayyub berkata, “Yang memakan makananku sekitar 180 orang.” (HR ath-Thabrani) 

Selanjutnya, mukjizat Rasulullah juga dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Salamah ibn al-Akwa’, Abu Hurairah, Umar ibn al-Khattab, dan Abu Amrah al-Anshari RA. Mereka menyebutkan bahwa pasukan Islam kelaparan dalam suatu peperangan. Beberapa orang di antarannya mendatangi Rasulullah SAW. 

Ketika itu Nabi SAW meminta sisa perbekalan yang ada. Kemudian seseorang datang dengan membawa dua genggam makanan atau lebih. Yang paling banyak membawa satu gantang kurma. Semuanya dikumpulkan di atas tikar kulit.

Salamah berkata, “Aku menaksir banyaknya. Ia hanya seperti kambing yang sedang duduk. Lalu Nabi memanggil orang untuk membawa wadah mereka. Tidak ada satupun pasukan kecuali wadahnya terisi penuh. Sisanya sebanyak yang pertama atau lebih.” Dalam riwayat lain disebutkan bahwa, “Andaikan penduduk bumi datang, pasti masih cukup untuk mereka.” (HR Bukhari). 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement