Rabu 21 Aug 2024 10:06 WIB

Puluhan Roket Hizbullah Hujani Posisi Militer Israel

Militer Israel mengonfirmasi bahwa sekitar 55 proyektil melintas dari Lebanon.

Para pengunjuk rasa Iran meneriakkan slogan-slogan sambil mengibarkan bendera nasional mereka dan kelompok militan Hizbullah Lebanon serta bendera Palestina dalam unjuk rasa anti-Israel di Enqelab-e-Eslami (Revolusi Islam) Sq. di Teheran, Iran, Rabu, (18/10/2023).
Foto: AP Photo/Vahid Salemi
Para pengunjuk rasa Iran meneriakkan slogan-slogan sambil mengibarkan bendera nasional mereka dan kelompok militan Hizbullah Lebanon serta bendera Palestina dalam unjuk rasa anti-Israel di Enqelab-e-Eslami (Revolusi Islam) Sq. di Teheran, Iran, Rabu, (18/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Kelompok Hizbullah Lebanon mengatakan meluncurkan beberapa salvo roket ke posisi tentara Israel di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi pada Selasa (20/8/2024). Serangan diluncurkan sebagai tanggapan atas serangan Israel di Lebanon timur pada hari sebelumnya.

Pejuang Hizbullah meluncurkan serangan roket yang intens ke dua posisi tentara Israel di Dataran Tinggi Golan yang diduduki sebagai tanggapan atas serangan musuh Israel di Lembah Bekaa. Menurut sumber yang dekat dengan Hizbullah, serangan menargetkan depot senjata di wilayah timur.

Baca Juga

Militer Israel mengonfirmasi bahwa sekitar 55 proyektil diidentifikasi melintas dari wilayah Lebanon.

"Beberapa proyektil dicegat, dan sisanya jatuh di area terbuka. Tidak ada korban luka yang dilaporkan," kata militer dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa beberapa roket telah memicu kebakaran, dilansir The New Arab, Selasa (20/8/2024).

Militer mengatakan pasukannya menyerang salah satu peluncur tempat roket diluncurkan. Salvo terbaru dari gerakan Hizbullah yang didukung Iran terjadi setelah Israel menyerang depot senjata jauh di dalam Lebanon timur pada hari Senin.

Serangan Israel itu terjadi setelah seorang tentara di Israel utara tewas akibat tembakan Hizbullah. Hal itu merupakan kematian terbaru dalam 10 bulan pertempuran lintas batas antara Hizbullah yang didukung Iran dan pasukan Israel.

Kekerasan itu telah membunuh 585 orang di Lebanon, sebagian besar pejuang Hizbullah tetapi juga termasuk sedikitnya 128 warga sipil.

Di pihak Israel, termasuk di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi, 23 tentara dan 26 warga sipil telah tewas, menurut data militer.

Kekhawatiran akan eskalasi meningkat sejak Hizbullah dan Iran berjanji untuk menanggapi setelah serangan Israel di Beirut bulan lalu menewaskan seorang komandan tinggi Hizbullah, Fuad Shukr. Serangan terjadi sesaat sebelum serangan di Teheran yang dituduhkan kepada Israel menewaskan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement