REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Hulu Sungai Selatan (Kemenag HSS), Provinsi Kalimantan Selatan Rusmadi menyatakan siap islah dengan para pegawai yang sempat berunjuk rasa untuk menyelesaikan masalah.
Rusmadi pun membantah tuduhan yang dinilai memiliki gaya kepemimpinan arogan dan mempersulit urusan kepegawaian.
“Apa yang dituduhkan tersebut tidak benar, semua itu hoaks apalagi tuduhan saya suka mengadu domba, saya tidak pernah melakukannya, tuduhan itu dzalim dan hanya fitnah," kata Rusmadi saat dikonfirmasi di Kandangan, Kabupaten HSS, Selasa.
Rusmadi menduga aksi unjuk rasa para pegawai Kemenag HSS itu dilakukan oknum yang berambisi menjadi kepala sekolah pada salah satu sekolah, namun tidak tercapai.
Rusmadi menuturkan selama memimpin berupaya menerapkan disiplin, namun tetap memperhatikan aspirasi pegawai, seperti apel pegawai hanya dilakukan satu bulan sekali.
"Saya tidak pernah mempersulit urusan pegawai, seperti menunda gaji pegawai, sertifikasi serta urusan lainnya terkait kewenangan yang ada pada saya," ujarnya.
Ia mengungkapkan para pegawai menggembok pagar kantor dan rumah dinas pada Senin (22/7) sekitar pukul 06:30 Wita.
Sehingga Rusmadi tidak bisa memasuki kantor dan permintaan membuka pagar tak digubris petugas satpam, namun ia tetap beraktivitas mendampingi kegiatan Majelis Ulama Indonesia (MUI) HSS saat kunjungan Kapolres HSS di Kantor MUI.
"Saya baru satu tahun bertugas di HSS, dan aksi demo damai kemarin hanya dilakukan sebagian, tidak oleh semua pegawai kemenag," tuturnya.
Dia menegaskan siap islah untuk menyelesaikan masalah saling instropeksi diri, dan berbicara secara kekeluargaan, serta saling menghormati.
"Jika ada salah paham, kita bisa perbaiki dan tentunya saling mengingatkan, " ucapnya.
Sebelumnya, ratusan pegawai Kemenang Kabupaten HSS menggelar aksi demo damai, menolak kepemimpinan Kepala Kantor Kemenag HSS Rusmadi dan menuntut pergantian kepemimpinan.
Kasubag TU Kantor Kemenag HSS Fathurrahman mengatakan sebelum ini aksi para pegawai sudah mengirim surat resmi ke Kantor Kemenag Kalsel termasuk KUA, madrasah, tokoh masyarakat, hingga MUI.
"Kami dari seluruh pegawai Kemenag yang ada di Kabupaten HSS menyatakan sudah tidak bisa menerima sikap pimpinan yang semena-mena," ujar Fathurrahman.
Fathurrahman menilai sejumlah kebijakan Rusmadi tidak sesuai aturan dari segi administrasi, bahkan mengucapkan kata tidak pantas.
"Kami berharap ke depannya bisa mendapat pimpinan yang bijaksana, bisa menerima aspirasi dan membimbing bawahan, membimbing umat dan masyarakat," tutur Fathurrahman.