Senin 15 Jul 2024 08:39 WIB

Ali Moustafa Mosharafa, Sahabat Einstein yang Diduga Tewas di Tangan Mossad

Einstein berduka atas kematian Ali Moustafa Mosharafa

Ali Moustafa Mosharafa
Foto:

Parlemen Mesir memuji kualifikasinya dan kelebihannya yang melampui dekan fakultas bahasa Inggris sehingga dia dipromosikan menjadi profesor. Dia merupakan prfesor matematika terapan Mesir pertama di fakultas sains.

Setelah diangkat menjadi profesor pada 1936, dia menjadi dekan fakultas pada usia 38 tahun. Dia tetap menjabat sebagai dekan hingga meninggal pada 1950.

Mosharafa adalah orang yang pertama meminta reformasi dan pengembangan sosial berdasarkan penelitian ilmiah. Dia sangat antusias menyebarkan kesadaran ilmiah dan menulis ilmiah. 

Dia juga menentang penggunaan energi atom dalam perang dan memperingatkan agar tidak terjadi eksploitasi sains untuk dijadikan alat penghancuran.

Dia mendapat gelar 'pasha' dari Raja Farouq. Namun, dia menolak gelar tersebut karena tidak ada yang lebih berharga daripada gelar doktor sains. Sebuah laboratorium dan auditorium di Fakultas Sains Universitas Kairo, Mesir, diberikan namanya.

Keluarganya membuat hadiah tahunan berupa beasiswa atas namanya kepada siswa terpandai dalam gelar matematika. Dia meninggal dunia pada 15 Januari 1950 dalam usia 51 tahun. Namun, kematiannya masih meninggalkan rahasia hinga saat ini.

Ada teori konspirasi yang menyebutkan dia meninggal akibat operasi Mossad Israel sebagai perlawanan terhadap ilmuwan Arab terkemuka. Dunia meratapi kepergian ilmuwan besar.

Dunia sains pun mengalami kerugian besar karena kehilangan dia. Bahkan, seorang Albert Einstein pun tak percaya bahwa sahabatnya meninggalkannya lebih dulu. Dia masih meninggalkan pekerjaan rumah pengembangan energi atom yang belum selesai. Sosok ilmuan jenius dalam bidang fisika

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement