Sabtu 13 Jul 2024 20:00 WIB

Kunci Sukses Ulama Dahulu Belajar, Begini Penjelasannya

Ulama dahulu belajar dengan cara menghormati guru.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi santri mengaji kitab, belajar sambil menghormati guru.
Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Ilustrasi santri mengaji kitab, belajar sambil menghormati guru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesuksesan mencari ilmu bukanlah kemampuan bisa naik mobil mewah, meraih jabatan tinggi, dan mendapatkan harta berlimpah. Sama sekali bukan itu semua. Keberhasilan itu adalah mampu memanfaatkan ilmu yang didapat, kemudian mengajarkannya kepada banyak orang. Lalu mereka mengamalkan ilmu tersebut.

Faktor utama kesuksesan mencari ilmu adalah hormat kepada guru. Ulama sukses yang membawa perubahan besar, seperti memerdekakan Indonesia, juga yang memiliki banyak pengaruh, juga yang namanya selalu disebut sebagai referensi keislaman, pasti hormat sangat tinggi kepada guru. Mereka menganggap guru sama seperti orang tua mereka.

Baca Juga

Ridha guru terhadap murid adalah kunci mendapatkan ilmu dan pemahaman yang utuh. Bermodalkan ridha tersebut, guru akan mendoakan murid tersebut dalam berbagai kesempatan, kemudian menjalin hubungan yang panjang hingga akhir hayat. 

Abu Hanifah

Salah satu dari ulama besar adalah Abu Hanifah. Sebelum menjadi seorang ulama besar, Abu Hanifah belajar kepada banyak guru. Salah satu gurunya bernama Hammad. Abu Hanifah sangat menghormati gurunya tersebut.

Bagaimana bentuk penghormatan Abu Hanifah kepada gurunya? Abu Hanifah selalu mendoakan gurunya setelah menunaikan shalat dengan memintakan ampunan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Abu Hanifah bahkan mendoakan gurunya tersebut sebelum mendoakan orangtuanya.

Perbuatan Abu Hanifah ini ternyata menurun kepada muridnya. yaitu Abu Yusuf. la selalu mendoakan Abu Hanifah sebelum mendoakan orangtuanya sendiri.

Lihat halaman berikutnya >>>

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement