Selasa 09 Jul 2024 18:22 WIB

Grand Syekh al-Azhar Mesir Puji Peran Indonesia Satukan Perbedaan

Grand Syekh al-Azhar juga mengapresiasi peran RI dukung perjuangan Palestina.

Presiden Joko Widodo bersama Grand Syekh Al Azhar Imam Akbar Ahmed Al Tayeb saat bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (9/7/2024). Dalam pertemuan dengan Grand Syekh, Presiden Joko Widodo membahas mengenai tiga hal penting, yakni hubungan antara Indonesia dan Mesir, khususnya dalam bidang pendidikan. Kedua, tentang perdamaian dan toleransi, serta penguatan dialog antariman. Pada kunjungan Grand Syekh Al Azhar ke Indonesia yang ketiga, beliau dijadwalkan mengisi Kuliah Umum di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, serta akan berdiskusi dengan bersama para tokoh lintas agama.
Foto: Biropers Istana
Presiden Joko Widodo bersama Grand Syekh Al Azhar Imam Akbar Ahmed Al Tayeb saat bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (9/7/2024). Dalam pertemuan dengan Grand Syekh, Presiden Joko Widodo membahas mengenai tiga hal penting, yakni hubungan antara Indonesia dan Mesir, khususnya dalam bidang pendidikan. Kedua, tentang perdamaian dan toleransi, serta penguatan dialog antariman. Pada kunjungan Grand Syekh Al Azhar ke Indonesia yang ketiga, beliau dijadwalkan mengisi Kuliah Umum di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, serta akan berdiskusi dengan bersama para tokoh lintas agama.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Grand Syekh Universitas al-Azhar asy-Syarif Mesir Muhammad Ahmed Al Tayeb memuji peran Indonesia dalam mengupayakan persatuan umat Islam di level global. Selain itu, RI juga dipandang mencurahkan perhatian besar pada sesama saudara Muslim di seluruh dunia.

Hal itu disampaikan Syekh Ahmed Al Tayeb saat berorasi ilmiah di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah di Tangerang Selatan pada Selasa (9/7/2024). Menurut dia, kampus al-Azhar Mesir selama ini juga terbantu oleh pemerintah RI.

Baca Juga

“Saya ingin memuji peran Pemerintah Indonesia yang telah memberikan bantuan kepada saudaranya di Mesir, dan membantu peran al-Azhar untuk mendinginkan berbagai perbedaan, dan mengembalikan pengungsi ke tempat semula berdasarkan persatuan Islam,” kata Syekh Ahmed di kompleks UIN Syarif Hidayatullah, Selasa (9/7/2024).

Ahmed Al Tayeb mengatakan, Alquran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW penuh dengan elemen-elemen yang menjadikan umat Islam bersatu dan mewujudkan prinsip persatuan. Hal itu tanpa menafikan bahwa pada dasarnya seluruh manusia diciptakan dalam keadaan yang beragam.

“Dalam Alquran, sudah dijelaskan bahwa mereka (umat manusia) akan terus beragam sampai kiamat. Inilah kehendak Allah Subhanahu wa Ta'ala, seandainya Allah ingin, maka umat itu hanya dibuat satu umat, satu agama, satu warna, tetapi Allah tidak menginginkan itu. Dia menciptakan kita berbeda,” ujar Syekh Ahmed.

Ia juga menyampaikan Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa telah menciptakan keberagaman tersebut agar manusia dapat saling berdamai meski saling berbeda pendapat.

“Hukumnya manusia akan terus beragam sampai kiamat. Hukum kedua, selama Allah menjadikan beragam, maka mereka juga akan beragam dari segi keyakinan dan agama, ini berdasarkan kaidah yang pertama. Tidak mungkin Allah SWT menjadikan mereka beragam lalu menjadikan mereka bersepakat semua,” paparnya.

Sebelumnya Grand Syekh Ahmed juga mengapresiasi kiprah Indonesia dalam mewujudkan perdamaian di Gaza, Palestina. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangannya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (9/7/2024), usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan Ahmed Al Tayeb di Istana Merdeka Jakarta.

"Grand Syekh mengapresiasi peran yang dilakukan Indonesia dalam isu Palestina," kata Menlu Retno.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement