Rabu 05 Jun 2024 18:27 WIB

Jaga Kondisi Prima Jelang Puncak Haji

Jamaah haji bersiap menghadapi puncak haji.

Jutaan jamaah haji seluruh dunia mulai berkumpul di padang Arafah  (10/05/1995). Mereka melaksanakan Wukuf sebagai puncak pelaksanaan ibadah haji .Foto: BAkhtiar Phada/Republika
Foto: dokrep
Jutaan jamaah haji seluruh dunia mulai berkumpul di padang Arafah (10/05/1995). Mereka melaksanakan Wukuf sebagai puncak pelaksanaan ibadah haji .Foto: BAkhtiar Phada/Republika

REPUBLIKA.CO.ID,Laporan Muhyiddin Makkah, Arab Saudi

Jamaah haji bersiap menghadapi puncak haji yang waktunya tak sampai dua pekan lagi. Jamaah diimbau untuk menjaga kesehatan agar kondisinya tetap prima.

Baca Juga

Sebagai contoh, jamaah haji asal Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diminta untuk mengurangi kegiatan ziarah atau kegiatan lain yang dapat menguras energi.

"Saya ingatkan seluruh calon haji baik kloter 04 maupun 05 PLM yang saat ini sudah berada di Kota Makkah supaya benar-benar bisa menjaga stamina, jangan sering melakukan ziarah atau kegiatan lain yang dapat menguras energi," kata Panitia Pemberangkatan Jamaah Haji Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bangka Gazali di Sungailiat, Senin.

Karena, kata dia, seluruh calon haji akan menjalani puncak haji yang menjadi rukun dari ibadah haji selama lima hari mulai tanggal 9 sampai 13 Dzulhijjah 1445 Hijriah.

Pada saat itu, rangkaian haji sangat padat, dimana tanggal 9 Dzulhijjah seluruh calon haji mulai melakukan Tarwiyah menuju Arofah. Pada tanggal 10 Dzulhijah pelaksanaan Wukuf dan pada tanggal 11 sampai 13 Dzulhijjah akan melakukan lempar Jumroh di Mina.

"Pada saat itu jutaan calon haji akan berjalan kaki yang lumayan jauh atau bisa mencapai lima kilometer," kata dia.

Dia menyarankan calon haji supaya selama di Kota Makkah dimanfaatkan kegiatan wajib dan banyak istirahat serta konsumsi air mineral yang cukup. Kalau ada yang mengalami gangguan kesehatan segera menghubungi petugas kesehatan agar mendapat perawatan.

Menjaga fisik tetap sehat harus benar-benar diperhatikan oleh seluruh jamaah. "Apalagi suhu udara di Kota Makkah musim haji ini terbilang tinggi hingga 40 derajat Celcius lebih di siang hari," ujarnya.

Sementara, pemerintah Arab Saudi menerapkan aturan yang sangat ketat dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Jamaah yang tidak memiliki visi haji atau tasreh tidak diperbolehkan masuk ke kota Makkah. Aparat keamanan Arab Saudi pun telah diterjunkan untuk melakukan razia di hotel-hotel dan juga menjaring jamaah di berbagai titik check point. 

Namun, jamaah calon haji (Calhaj) Indonesia sendiri masih ada yang keluar dari Makkah atau area perhajian. Karena itu, Kepala Daker Makkah, Khalilurrahman mengimbau kepada jamaah Indonesia untuk tidak keluar dari kota Makkah. 

Dia menjelaskan, jumlah jamaah Indonesia yang telah tiba di kota Makkah hingga saat ini sudah mencapai 75 persen atau sebanyak 449 koter. Kondisi kota Makkah pun sudah semakin padat. 

"Pemeriksaan di checkpoint kita masuk kota Makkah juga semakin ketat. Karena itu, untuk keselamatan dan kenyamanan jamaah haji, kami mengimbau agar mematuhi surat edaran yang telah kami buat agar tidak melakukan perjalanan ke luar kota perhajian," ujar Khalil saat diwawancara di Kantor Daker Makkah di wilayah Syasyah, Selasa (4/6/2024) malam. 

Menurut dia, beberapa rombongan jamaah yang melaksanakan ziarah ke luar kota Makkah baru-baru ini telah mendapatkan kendala saat akan memasuki ke area perhajian lagi. Namun, setelah pihaknya bekerjasama dengan pihak terkait, rombongan jamaah itu akhirnya bisa kembali ke Makkah. 

"Oleh karena itu karena pemeriksaan yang begitu ketat, memohon kepada jamaah haji untuk tidak melaksanakan perjalanan ke luar kota Makkah, terutama sebelum Puncak Haji," ucap Khalil. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement